Tribun Travel
Objek Wisata Pemandian Tumetenden Minut: Air Penyembuh Penyakit & Luka Batin Karena Cinta
Ada air yang bisa diminum dan dipercaya bisa menyembuhkan. Jejak berupa mitos sejarah bertebaran pada setiap jengkalnya.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Mamanua kemudian datang membujuk Lumalundung untuk tinggal bersamanya.
Mamanua kemudian memperistrikan Lumalundung dan memperoleh anak yang diberi nama Walansendow.
Waktu terus berjalan, suatu ketika saat Lumalundung sedang menyusui Walansendow, Mamanua melihat banyak kutu di kepala istrinya.
Tanpa disuruh, Mamanua langsung mencari kutu, bahkan mencabut tiga helai rambut Lumalundung.
Sebenarnya hal ini tidak boleh terjadi karena merupakan pantangan bagi Lumalundung.
Bekas rambut yang tercabut itu langsung mengeluarkan darah tanpa henti. Mamanua bingung langsung berlari keluar rumah.
Nah di saat itu Lumalundung menemukan sayapnya yang hilang. Lumaundung langsung memakainya dan terbang ke angkasa.
Kepergian Lumalundung merupakan suatu kesedihan yang mendalam bagi Mamanua dan Walansendow.
Singkat cerita Mananua memburu Lumalundung hingga ke khayangan. Seribu satu halangan ia lalui demi mempertahankan mahligai rumah tangganya.
Akhirnya Mamanua dan Lumalundung bersatu kembali dan hidup bahagia hingga kakek nenek.
Dongeng Tumentenden termanifestasi dalam tarian Tumetenden.
Tak hanya budaya, mitos itu juga mempengaruhi kehidupan sosial dan politik di Minahasa.
Mitos Tumetenden membuat para wanita di Minahasa selalu berpikir bebas dan tak takut bersaing dengan kaum pria.
Di masa lalu, banyak pemimpin politik wanita muncul. Mereka memikat masyarakat dengan kecantikan, keberanian serta visi.
Pemandian ini berada tak jauh dari pusat kota Airmadidi.