Tribun Travel
Objek Wisata Pemandian Tumetenden Minut: Air Penyembuh Penyakit & Luka Batin Karena Cinta
Ada air yang bisa diminum dan dipercaya bisa menyembuhkan. Jejak berupa mitos sejarah bertebaran pada setiap jengkalnya.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado TRIBUNMANADO.CO.ID - Bertamasya ke Kabupaten Minahasa Utara (Minut), tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi pemandian Tumetenden di Kelurahan Airmadidi Bawah, Kecamatan Airmadidi. Panoramanya indah.
Ada air yang bisa diminum dan dipercaya bisa menyembuhkan. Jejak berupa mitos sejarah bertebaran pada setiap jengkalnya.
Kolam beserta sembilan pancurannya seolah bercerita tentang kisah cinta yang tak biasa, romantis, penuh dengan drama dan lika liku, antara anak manusia dan bidadari, seperti dongeng yang dipercaya warga setempat.
Siapapun yang mendatangi tempat itu bakal merasakan sebuah keindahan spiritual dari cinta dan perjuangan untuk mempertahankannya disamping keindahan panorama alam yang terkandung disana.
Meresapi kisah itu, dapat menyembuhkan luka batin karena urusan asmara.
Alkisah, beribu - ribu tahun lalu, setiap selesai berburu, Mamanua selalu singgah di tempat pemandian itu.
Nah, pada suatu hari, salah seorang pesuruh melapor pada Mamanua bahwa tempat pemandian itu kotor.
Mamanua pun marah mendengar kabar itu.
Karena penasaran siapa yang berani melakukan hal itu, Mamanua kemudian menelusurinya.
Setelah menunggu di tempat tersembunyi dekat tempat pemandian itu, Mamanua akhirnya mendengar bunyi angin ribut dari arah timur.
Bunyi angin itu semakin lama semakin mendekat. Saat itu juga tampak sekelompok burung balam putih berjumlah sembilan ekor di tempat pemandian.
Kesembilan ekor burung itu kemudian berubah menjadi sembilan putri cantik bersayap putih. Selanjutnya sembilan putri itu melepas sayap mereka dan mandi di kolam itu.
Lantaran penasaran dan rasa cinta pada putri-putri itu, Mamanua langsung menyembunyikan salah satu sayap putih itu.
Celaka, sayap putri bungsu hilang sehingga ia tidak dapat terbang kembali ke kayangan.
Para putri lain pun tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolong adik mereka yang bernama Lumalundung.