Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Nenek GSI Usia 69 Tahun Bertahun-tahun Hidup Tanpa Lampu, Dibaju dan Celananya Ada Banyak Belatung

kondisi nenek itu lemah, kesadaran menurun sejak pagi, napas berat, tampak tidak terawat, serta terdapat banyak belatung di baju dan celana.

Editor: Indry Panigoro
ISTIMEWA
ilustrasi Belatung 

BPBD berkoorinasi dengan Damakesmas Denbar 2 untuk menangani pasien yang dalam kondisi memprihatinkan itu.

Petugas medis Damakesmas Denbar 2, Novi, Rabu 24 Maret 2021, menjelaskan, kondisi nenek itu lemah, kesadaran menurun sejak pagi, napas berat, tampak tidak terawat, serta terdapat banyak belatung di baju dan celana.

ilustrasi damkar
ilustrasi damkar (Tribun manado / Siti Nurjanah)

Oleh petugas Damakesmas Denbar 2 nenek GSI dirujuk menuju RSUD Wangaya Kota Denpasar.

Kasubag Hukum dan Humas RSUD Wangaya Kota Denpasar, AA Ngurah Suastika mengatakan, pihaknya telah menerima pasien atas nama GSI tersebut, Selasa malam.

Dan saat ini nenek tersebut sudah mendapat penanganan terkait lukanya yang sempat dihinggapi belatung.

"Pasien dirawat di RSUD Wangaya dari kemarin malam 23 Maret, Kondisi pasien hari ini (kemarin, Red) 24 Maret, terdapat luka pada bokong, ada belatung, tapi sekarang sudah dirawat. Sudah bersih dari belatung. Dan luka pada betis kanan sudah juga tetawat dengan baik," ungkapnya.

Sementara saat ini, keponakan nenek tersebut telah datang ke RSUD Wangaya dan langsung menjaga nenek tersebut pada salah satu kamar rawat inap.

Bangunan ruko dua lantai dengan pintu regol berwarna coklat kusam dan penuh coretan cat pylox itu tampak tidak ada aktivitas, pada Rabu 24 Maret 2021 sore ini.

Hanya ada para penjual bunga yang menggelar lapaknya di sekitaran ruko bak bangunan tak berpenghuni di jalan satu arah itu, pasca penghuninya GSI (69) jatuh sakit dengan kondisi dipenuhi belatung, sehingga saudara yang biasa berjualan karpet di toko tersebut juga kini harus menjaga di RSUD Wangaya, tidak jauh dari lokasi.

Di samping ruko milik keluarga itu terdapat sebuah pintu masuk yang sudah dalam kondisi rusak, sehingga terlihat bagian dalam tempat dua bersaudara itu tinggal dengan kondisi bisa dikatakan tidak layak.

Dari lorong pintu masuk selebar kurang lebih 1 - 1,5 meter tersebut di dalamnya terdapat seperti blok beberapa bangunan rumah, namun tidak berpenghuni sehingga terkesan menyeramkan.

Ada tumpukan batu bata merah, dan lokasi di dalamnya seperti tidak terawat, begitu pula dari tampak depan bangunannya tampak atap plafon yang jebol dan berdebu.

Tak hanya itu, menurut penuturan penjual bunga di sekitar, keluarga ini selama bertahun-tahun hidup tanpa lampu penerangan.

"Setiap malam gelap tidak ada lampu penerangan sudah bertahun-tahun kondisinya seperti itu," terang penjual bunga di depan, Nyoman Sarji kepada Tribun Bali.

Belatung
Belatung (ISTIMEWA)

Berdasarkan data yang dihimpun, GSI hanya tinggal bersama saudara sekandungnya berinisial SA (58), keduanya belum berkeluarga, sementara orangtuanya sudah meninggal dunia dan diwariskan kepada dua bersaudara ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved