Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kudeta Myanmar

Semakin Kejam, Gadis 7 Tahun Ditembak Mati Junta Militer Myanmar, Dibunuh di Rumah Korban

Seorang anak 7 tahun ditembak mati Junta Militer Myanmar di rumah korban. Jadi korban termuda polemik kudeta Myanmar. Aksi unjuk rasa terus berjalan.

Editor: Frandi Piring
Foto: The irrawaddy
Anak gadis 7 tahun ditembak mati Junta militer Myanmar. 

Pekerja bantuan mengatakan tim penyelamat bergegas memberikannya pertolongan medis, sayangnya nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Anggota keluarganya mengatakan bahwa kakak laki-lakinya yang berusia 19 tahun juga saat ini ditangkap oleh pasukan junta militer.

Sementara ini, pihak militer Myanmar tidak memberikan komentar terkait laporan itu.

Dalam sebuah pernyataan, Save the Children mengatakan bahwa peristiwa meninggalnya gadis 7 tahun itu "mengerikan".

Anak 7 tahun <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ditembak' title='ditembak'>ditembak</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/mati' title='mati'>mati</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/junta' title='Junta'>Junta</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/militer' title='militer'>militer</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/myanmar' title='Myanmar'>Myanmar</a>. Foto Seorang polisi dan para demonstran saat aksi unjuk rasa.

(Foto: Foto Seorang polisi dan para demonstran saat aksi unjuk rasa. (AFP)/Anak 7 tahun ditembak mati Junta militer Myanmar.)

Peristiwa itu terjadi setelah seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun dilaporkana tewas ditembak di Mandalay juga.

"Kematian anak-anak ini sangat memprihatinkan mengingat bahwa mereka dilaporkan dibunuh ketika berada di rumah,

di mana mereka seharusnya aman dari bahaya," ujar kelompok tersebut.

"Fakta bahwa sangat banyak anak-anak yang telah dibunuh hampir setiap harinya sekarang,

menunjukkan pasukan keamanan sama sekali tidak peduli terhadap kehidupan manusia," terangnya.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Terancam Digulingkan dengan Revolusi, Ini Sumpah Pemimpin Sipil

Tentara Arakan Myanmar Bergabung dengan Kelompok Masyarakat Sipil untuk Lawan Kudeta Militer

Tentara Arakan, kelompok milisi dari etnis utama di negara bagian Rakhine, Myanmar pada Selasa (23/3/2021)

bergabung dengan kelompok masyarakat sipil untuk menentang kudeta militer dan kekerasan junta terhadap pengunjuk rasa.

Melansir Reuters pada Selasa (23/3/2021), beberapa kelompok milisi etnis lainnya di perbatasan Myanmar

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved