BWF
Pesan Teror di Akun Resmi BWF, Nyawa Presiden BWF Poul Erik Hoyer Terancam akan Dikirim Teroris?
Seperti yang diketahui semenjak dikeluarkannya Indonesia dari All England menjadi sorotan publik Indonesia.
Terjemahan:
"Hei, dengar baik-baik, kami akan membunuh kalian, mungkin akan kami mulai dari pimpinan BWF kemudian yang lainnya siap-siap saja. Kami selaku warga Indonesia menginginkan kalian membuat video permintaan maaf atas kejadian (melakukan WO ke atlet bulutangkis Indonesia--Red), jika tidak, saya berjanji akan membunuh kalian. Hey, perhatikan, kami akan mengirimkan teroris ke negaramu."
------------------------------------------------------
Direct message itu dikirim pada tanggal 23 Maret 2021 waktu setempat.
Pesan bernada teror itu lalu di-screenshot, kemudian diunggah menjadi story.
Permintaan Maaf BWF
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah melayangkan permohonan maaf secara resmi kepada Indonesia.
Permohonan maaf dari BWF berkaitan dengan insiden yang melibatkan tim bulu tangkis Indonesia pada All England 2021.
Pada All England 2021, tim Indonesia dipaksa mundur dari kejuaraan setelah 20 dari 24 anggota tim mendapat surat elektronik atau e-mail dari National Health Service (NHS) Inggris.
Melalui surat tersebut, NHS menginfokan bahwa tim Indonesia berada dalam satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19 saat penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham.
Oleh karena itu, tim Indonesia diimbau untuk menjalani karantina selama 10 hari. Hal ini sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris yang mewajibkan seseorang melakukan karantina 10 hari jika berada dalan satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19.
Keputusan ini menjadi kenyataan pahit bagi tim Indonesia yang secara otomatis tidak bisa melanjutkan perjuangan pada All England 2021.
Para pejuang bulu tangkis Indonesia yang berangkat ke All England dipenuhi rasa kecewa saat menerima keputusan tersebut.
Terlebih, dalam prosesnya, terdapat beberapa fakta yang membuat tim Indonesia terkesan mendapat perlakuan tidak adil, baik dari BWF maupun pihak penyelenggara All England 2021.
Hal itu membuat pencinta bulu tangkis Tanah Air marah. Demikian juga dengan pemerintah Indonesia.