Masih Ingat Luhut Pandjaitan? Dulu Miskin, Orang Dekat Jokowi Ini Kini Punya Harta Rp 665 Miliar
Tak langsung menjadi salah satu menteri terkaya Presiden Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengecap pahit getirnya menjadi tentara
Disana, ayahnya bekerja di perusahaan Minyak dan Gas yakni Caltex yang kini bernama Chevron.
Luhut Binsar Panjaitan dan Presiden Jokowi (Tribun Medan)
Karena ayahnya merupakan karyawan Caltex maka Luhut Binsar Panjaitan ke SD Yayasan Cendana.
Setelah lulus SD, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Yayasan Cendana.
Tamat dari SMP, ia memilih SMAN 1 Pekanbaru sebagai sekolahnya.
Di SMA, ia pernah mewakili daerahnya ke PON (Pekan Olahraga Nasional) di Bandung, Jawa Barat melalui cabang Renang.
Namun orang tuanya kemudian memindahkan Luhut ke SMA Penaburan, Bandung karena nakal dan salah bergaul.
Di Bandung, ketika G30S PKI pecah, ia ikut menentang pemerintahan orde lama serta PKI melalui Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI).
Tahun 1967, Ia diterima sebagai prajurit TNI melalui AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Ia lulus pada tahun 1970 sebagai lulusan terbaik dengan menerima penghargaan Adhi Makayasa.
Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81.
Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya—Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Luhut Binsar Pandjaitan (Tribunnews)
Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
Namun, sayang di antara kemampuan mentereng itu. Luhut tak pernah menjadi panglima.