Kebakaran
Pastori GPdI Eklesia di Bitung Terbakar, Hanya Tersisa Pakaian di Badan Gembala Jitro dan Keluarga
Puing-puing sisa kebakaran nampak masih menghiasi bangunan pastori milik Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Eklesia Batu Lubang
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Puing-puing sisa kebakaran nampak masih menghiasi bangunan pastori milik Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Eklesia Batu Lubang, Selasa (23/3/2021).
Puing itu merupakan sisa bangunan yang terbakar pada Senin (22/3) dini hari sekitar pukul 01.30 Wita,
berserakan di bagian tengah, dua kamar, teras dan bagian belakang bangunan pastori.
Baca juga: Jasa Raharja Sulut Dukung Penerapan ETLE, Pahlevi: Bisa Mengungkap Lakalantas Tabrak Lari
Baca juga: Pasca Vaksinasi, Kabupaten Bolsel Kembali ke Zero Kasus Covid-19
Baca juga: Seorang Desainer Ditemukan Meninggal, Kapolsek Ungkap Penyebabnya
Bangunan permanen itu, tepat menempel di samping Gereja GPDi Eklesia di lingkungan II RT 08
Kelurahan Batu Lubang Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Nampak ada bebera tumbukan kertas dan dokumen berharga lainnya, yang hangus dilahap si jago merah pada peristiwa kebakaran.

Menurut Gembala GPDi Eklesia Alfred Jitro Kaunang, peristiwa kebakaran terjadi saat dia, istri dan seorang anaknya tengah tidur terlelap.
"Kami kaget ketika warga sudah ramai di depan pastori dan di sekitar gereja, dan berteriak kebakaran-kebakaran.
Kami sekeluarga saat kejadian tidur di rakit di pantai depan pastori dan gedung gereja," cerita Jitro kepada Tribunmanado.co.id, usai menerima kunjungan Wakil walikota Bitung Ir Maurtis Mantiri MM, Selasa (23/3).
Baca juga: VIRAL Seorang Ibu Terpaksa Melahirkan di Teras Puskesmas, Begini Penjelasan Dinas Kesehatan
Baca juga: Masih Ingat Artis Cantik Uli Auliani? Menghilang dari Tanah Air, Kabarnya Kini Sukses di Luar Negeri
Baca juga: Prabowo Subianto Tengah Malam Ungkap Kerinduannya ke Titiek Soeharto dan Sang Putra, Oh Indahnya . .
Lanjut Jitro, sebelum peristiwa kebakaran sekitar pukul 21.00 wita sudah berencana pergi tidur ke rakit bersama keluarga.
Posisi rakit berada sekitr 300 meter dari tepi pantai. Memilih tidur di rakit, kata Jitro karena sang anak senang untuk tidur disana.
Tidak ada perasaan maupun rasa apa-apa, terkait dengan peristiwa kebakaran pastori.
Baca juga: Gagal Kawin, Anak Kandung Gorok Leher Bapaknya, Sang Ibu Histeris Lihat Suaminya Duduk Tanpa Kepala
Baca juga: Masih Ingat Sari Labuna, Aktivis Wanita yang Arak Keranda Puan Maharani? Begini Nasibnya di Penjara
"Sebelum kebakaran, warga di tetangga sempat mendengar ada ledakan dari dalam pastori.
Kami lalu terbangun dan langsung kembali ke darat, sementara warga bahu membahu memadamkan api menggunakan air laut," jelasnya.
Tidak ada satupun barang-barang berharga, seperti barang elektronik, surat-surat penting, sofa, kulkas, freezer, handphone, TV dan barang lainnya yang diselamatkan.
Jitro, bersama istri dan seorang anaknya hanya menyisahkan pakaian di badan.
Akibat kejadian, mereka sekeluarga harus mengungsi di ruangan gereja.
Baca juga: 79,4 Persen Lahan di Wilayah Kota Tomohon Belum Bersertifikat
Baca juga: Ibu Kades Lari Tunggang Langgang, Digerebek Suami Selingkuh Dengan Anak Buah Dalam Kamar
Di hadapan para gembala, warga, jemaat, Camat Lembeh Selatan, wakil wali kota dan warga yang sedang membersihkan puing-puing sisa kebakaran Jitro mengaku bersyukur kepada mereka yang begitu peduli dan perhatian.
Menurut Jitro, peristiwa tetap mengambil hikmat dan bersyukur karena kepedulian begitu besar juga datang dari Polsek dan Babinsa setempat begitu sigap melakukan pemadaman api menggunakan air laut.
"Karena jika tidak cepat di padamkan, dikhawatirkan akan merembet ke sejumlah pemukiman dan sekolah di sekitar pastori," tambahnya.
Baca juga: KODE REDEEM Genshin Impact, Buruan Klaim Redeem Codenya untuk Bulan Ini Maret 2021, Cek Disini
Baca juga: Heboh Ibu-ibu Dengan Peralatan Sederhana Mengambil Butiran Emas di Pantai
Sejumlah warga sekitar dan jemaat GMIM, telah memberikan puluhan lembar seng untuk keluarga korban yang mengalami peristiwa kebakaran.
Di kesempatan itu Ir Maurits Mantiri MM Wakil wali kota Bitung juga Wali kota Bitung terpilih,
memberikan semangat, bantuan moril dan materil dari pribadinya untuk keluarga.
Maurits juga mengenang peristiwa puluhan tahun silam, dimana rumahnya dan kedua orang tuanya sempat terbakar kerap diselimuti pikiran dan beban.
"Jangan jadikan beban pasca peristiwa ini. Jangan diingat-ingat peristiwa ini," pesan Maurits.(crz)
Baca juga: Kecelakaan Hari Ini Selasa 23 Maret, Seorang Sopir Tewas, Mobil Pikap Sedang Parkir Ditabrak Truk
Baca juga: Wuling Inter Connected Smart Ecosystem, Berkemudi Pintar, Hubungkan Pengendara & Mobil via Internet
Baca juga: Info BMKG: Peringatan Dini Besok Rabu, 24 Maret 2021, Sulut Berpotensi Hujan Lebat Disertai Kilat
YOUTUBE TRIBUN MANADO: