Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Populer Internasional

Ditemukan 13 Mayat Polisi Berhamburan di Pinggir Jalan, Tewas saat Baku Tembak dengan Geng Kejahatan

Jenazah para polisi tersebut dibiarkan berhamburan di pinggir jalan setelah dua serangan terjadi. Ada 13 Polisi ditemukan tewas.

Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
twitter.com/DEMOLER
Sebanyak 13 Anggota Polisi Tewas, Jasad Berhamburan di Pinggir Jalan Usai Baku Tembak dengan Geng Kejahatan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dilansir dari Meksiko La Silla Rota, dikabarkan sebanyak 13 petugas polisi tewas dalam penyergapan penjahat di Meksiko.

Jenazah para polisi tersebut dibiarkan berhamburan di pinggir jalan setelah dua serangan terjadi.

Serangan berdarah itu diyakini dilakukan oleh anggota kelompok geng kejahatan terorganisir di Zacualpan dan Coatepec Harinas.

Terjadi konfrontasi serangan antara personel keamanan dan anggota kejahatan terorganisir di jalan menuju Zacualpan.

Baca juga: Aksi Baku Tembak TNI vs Teroris MIT di Poso, Praka Dedy Gugur, Isak Tangis Keluarga Pecah

Baca juga: Baku Tembak, Seorang Prajurit TNI dan 2 Anggota Teroris Tewas, Tertembak dan Jatuh ke Jurang

Baca juga: Polisi Tembak Mati Penyandera Anak, Terlibat Baku Tembak dengan Aparat

Sedangkan di Coatepec, kekerasan diyakini terjadi pada Kamis (18 Maret) siang antara pukul 13.00 hingga 14.00.

Sebelumnya dilaporkan, ada 17 petugas tewas tetapi seorang reporter Meksiko mengkonfirmasi bahwa jumlah total yang tewas adalah 13 orang.

Sebanyak <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/13-anggota-polisi-tewas' title='13 Anggota Polisi Tewas'>13 Anggota Polisi Tewas</a>, Jasad Berhamburan di Pinggir Jalan Usai Baku Tembak dengan Geng Kejahatan

(Foto: 13 Anggota Polisi Tewas, Jasad Berhamburan di Pinggir Jalan Usai Baku Tembak dengan Geng Kejahatan (twitter.com/DEMOLER)

Para anggota geng kejahtan yang terorganisir itu melakukan blokade dan mencegah bala bantuan keamanan datang untuk membantu.

Pada 16 Maret juga terjadi konfrontasi antara geng kejahatan terorganisir dan polisi di Coatepec Harinas tetapi tidak ada korban luka atau kematian.

Setelah serangan mematikan itu, Kejaksaan Agung mengadakan konferensi pers yang merinci peristiwa tragis itu dan berjanji untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab.

Diketahui, pelaku membawa senjata laras panjang dan pendek serta melarikan diri dengan tiga kendaraan berwarna hitam.

Sebanyak <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/13-anggota-polisi-tewas' title='13 Anggota Polisi Tewas'>13 Anggota Polisi Tewas</a>, Jasad Berhamburan di Pinggir Jalan Usai Baku Tembak dengan Geng Kejahatan

(Foto: 13 Anggota Polisi Tewas, Jasad Berhamburan di Pinggir Jalan Usai Baku Tembak dengan Geng Kejahatan (twitter.com/DEMOLER)

Kemudian, seorang mantan gubernur ditembak mati di Jalisco pada Desember 2020,

Daerah Jalisco adalah salah satu episentrum perang terkait narkoba di Meksiko dan rumah bagi Jalisco New Generation Cartel (CJNG) yang kuat.  (lasillarota.com)

Aksi Baku Tembak Teroris MIT Poso dan TNI Polri 

Seorang prajurit TNI AD, Praka Dedy Irawan gugur saat baku tembak dengan Kelompok terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur di Poso pada Senin (02/03/21).

Tangis keluarga pecah setelah kedatangan jenazah Dedy di rumah orangtuanya di Jalan Unggas, Kecamatan Bukitraya.

Praka Dedy sudah terbaring kaku disambut isak tangis keluarga dan kerabat.

Jenazah Dedy dibawa ke Kota Pekanbaru, Riau, untuk dimakamkan di Taman Makam Bahagia sebelah Taman Makam Pahlawan Pekanbaru, Selasa (2/3/2021) sore.

Sang Ibu, Hj Ismiati menangis sambil memeluk Komandan Korem 031/Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed yang datang melayat.

Danrem pun memberikan semangat dan meminta pihak keluarga ikhlas menghadapi cobaan itu.

"Saya turut berduka. Semoga almarhum husnul khotimah.

Orangtua yang ditinggalkan tabah dan ikhlas," ucap Syech Ismed kepada wartawan di rumah duka.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar juga menyampaikan duka cita yang mendalam.

"Saya turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya prajurit kita Praka Dedy.

Semoga almarhum husnul khotimah dan ditempatkan di sisi Allah SWT," kata Syamsuar.

Ia juga akan memberikan santunan kepada keluarga almarhum Praka Dedy.

Untuk pemberian bantuan, Syamsuar akan berkoordinasi dengan Danrem 031/Wira Bima.

Serangan MIT di Bulan Kemerdekaan

Aksi penyerangan diduga kembali dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di  Desa Sangginora, Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (8/8/2020).

Seorang warga Desa Sangginora, berinisial AB, tewas diduga dibunuh oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.

Dan satu korban lainnya, AP berhasil kabur.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono mengatakan, awalnya AP dan AB ingin menjaga jagung di kebun milik AP di Tahiti, Poso, Sulteng.

Sesampainya di kebun, AP melihat sejumlah orang tak dikenal (OTK) berjarak 5 meter dari pondoknya.

Keduanya kemudian dibawa ke pondok oleh orang tak dikenal tersebut.

"Sekitar kurang lebih 5 meter, AP melihat ada OTK di sekitar pondoknya.

"Tidak lama kemudian dua OTK muncul dari belakang dan langsung membawa AP dan AB ke pondok,” ujar Awi lewat video telekonferensi, Senin (10/8/2020).

Di pondok, terdapat dua orang tak dikenal yang sedang memotong jagung.

Sementara, orang tak dikenal lainnya berada di luar pondok.

AP dan AB kemudian dikepung oleh para pelaku.

Salah satu di antara orang tak dikenal tersebut bertanya mengenai keberadaan aparat di daerah tersebut.

Kemudian, seorang OTK menanyakan arah menuju Desa Sulewana.

Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh AB dengan menggambar peta menuju Sulewana di tanah.

Namun, menurut keterangan polisi, AB malah diserang.

"Selang beberapa saat, OTK yang meminta gambar tadi terlihat memutar balik ke arah belakang dan langsung memukul AB dari belakang," tuturnya.

AB kemudian terjatuh. Dari keterangan AP, AB terlihat sempat bangun.

Namun, melihat kejadian tersebut, AP melompat dan lari dari pondok.

Sekitar 3 meter dari pondok, ia mendengar letusan sebanyak satu kali.

Awi mengatakan, AP lalu berlari menyeberangi jalan dan bermalam di semak-semak.

Keesokkan harinya, pada Minggu (9/8/2020), AP kembali ke kampung dengan berjalan kaki.

Di hari yang sama, aparat keamanan mengunjungi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan jasad AB.

"Tim gabungan melakukan penjejakan di pondok kemudian menemukan jasad korban saudara AB dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi menyamping, dengan luka bacok di bagian leher dan punggung," kata Awi.

Menurut Awi, Polda Sulteng masih mendalami kasus itu serta mengikut jejak OTK tersebut.

(fra-tribunmanado.co.id)

Baca juga: KKB Papua dan TNI-Polri Baku Tembak di Intan Jaya, Situasi Bisa Semakin Memanas, Ini Dugaan Penyebab

Berita Terkait Aksi Baku Tembak

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved