Trilogi Pembangunan Jemaat
BACAAN ALKITAB - “Jangan Menyangkal Yesus Kristus”
Manusia terkadang kehilangan kendali diri ketika terancam. Sumpah sering terucap untuk meyakinkan, mempertahankan kebenaran
Makna dan Implikasi Firman
Mengikuti Yesus dari jauh, duduk bersama dan merasakan kehangatan bersama orang jahat dapat membuat orang percaya menyangkal, menolak perkataan dan menjadi batu sandungan bagi Yesus Kristus. Sebab bergaul dengan orang jahat bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Paulus meng-ingatkan kita, Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (1Korintus 15:33) Pengamsal mengatakan ,”siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.(Amsal 13:20)
Percaya diri berlebihan (over self-confidence) dan meng-andalkan diri berlebihan (over self-reliance) membuat Petrus menjadi angkuh, sombong, keras kepala, keras hati dan egois. Pada gilirannya ketika menghadapi ancaman dari orang yang merancangkan kejahatan, dia menjadi penakut, pengecut dan menyangkal iman kepada Yesus Kristus
Yudas menyesali perbuatannya lalu menggantung diri. Tetapi Petrus menyesal mengingat perkataan Yesus Kristus ketika ayam berkokok dan ketika Yesus memandangnya. Petrus menangis dengan sedih, menyesali dosanya dan insaf. Lukas 22:60-61: “Saat itu juga, selagi Petrus masih berbicara, berkokoklah ayam jantan. Lalu, berpalinglah Yesus dan memandang Petrus. Dan, Petrus teringat akan perkataan Yesus.” Mengingat dan melakukan perkataan Yesus Kristus adalah kekuatan menghadapi ancaman dari kuasa dan kekuatan Iblis, si jahat, agar tidak mudah menyangkal-Nya.
Ketika bertemu Yesus, setelah kebangkitan, di tepi danau Tiberias, penugasan dan panggilan untuk meng-gembalakan dan mengikuti-Nya dikonfirmasi kembali. Pertemuan kembali dengan Yesus Kristus setelah kebangkitan itu, memulihkan Petrus; dia dipenuhi Roh Kudus (Kisah Para Rasul 4:8), menjadi rendah hati, dengar-dengaran, berani (Kisah Para Rasul 4:13) dan mengandalkan perintah Yesus Kristus dalam hidup dan pelayanannya. Kita pun harus merendahkan diri terhadap Tuhan Yesus dan kepada sesama manusia.