Masih Ingat Djoko Suyanto Eks Panglima TNI? Dulu Tolak Tawaran Capres, Fokus Keluarga, Ini Kabarnya
Djoko Suyanto dikenal dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mereka berdua adalah teman satu angkatan di Akademi Militer.
Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Finneke Wolajan
Dalam upayanya, Djoko melakukan berbagai cara supaya mereka mendapat perawatan maksimal.
Mulai dari mengirimkan mereka ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, hingga merawat sejumlah anggota keluarganya yang menjalani isolasi mandiri.
Ia mengaku sempat merasakan kepanikan ketika mengetahui ada belasan orang yang dinyatakan positif Covid-19 di lingkungannya.
Akan tetapi, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini mencoba untuk tidak gegabah agar mereka tetap mendapat perawatan yang maksimal.
"Terus terang di minggu-minggu awal itu saya sangat panik dan sangat khawatir. Mengingat, banyaknya keluarga dan karyawan (16 orang termasuk anak, menantu, dan cucu) yang positif," ujar Djoko dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/12/2020).
Walaupun begitu, Djoko bersyukur setidaknya terdapat tujuh orang yang dirawat di Wisma Atlet.
Di mana sebagian lainnya dikirim ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Hal itu pun cukup meringankan dalam upayanya merawat mereka.
Upaya Djoko sendiri misalnya adalah dengan menyiapkan ruangan yang memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri.
Kemudian menyiapkan berbagai jenis vitamin sesuai resep yang dianjurkan tenaga medis. Lalu juga ia berinisiatif untuk selalu menyediakan obat herbal China, Lianhua Qingwen.
Ia juga selalu menyiapkan berbagai suplemen, mulai dari madu hingga minyak kayu putih.
Akan tetapi, yang tak kalah penting adalah selalu memberikan perhatian, simpati, dan komunikasi untuk bisa menguatkan kepercayaan diri mereka.
"Beruntung, saya masih bisa berbagi tugas dengan istri yang mengelola urusan logistik mereka, terutama yang isolasi mandiri di rumah masing-masing karena mereka tidak bisa ke mana-mana," kata Djoko.
Berbagai upayanya perlahan membuahkan hasil. Terhitung sejak 25 Desember 2020, sudah 13 anggota keluarga dan karyawan sudah dinyatakan negatif. Kini, hanya tersisa tiga orang yang masih mendapat perawatan.
Dalam melakukan perawatan, terdapat tiga filosofi dasar kehidupan pilot sebagai penerbang yang membantu Djoko mengendalikan situasi ini.