Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Demokrat

I Gede Pasek Suardika Bongkar Habis, Bagaimana Awal SBY Sehingga Menjadi Ketua Umum Partai Demokrat

I Gede Pasek menjelaskan jika SBY tidak maju, maka akan terjadi kompetisi kembali di internal Demokrat.

Editor: Fistel Mukuan
antara
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjalan meninggalkan ruangan usai Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat 

"Jadi kalau cerita ini antara senang dan nggak senang. Senangnya itu karena yang nge-prank saya itu seorang presiden.

Nggak senangnya itu kok ada gitu lho orang yang seharusnya kita sudah bicara gentleman agreement, seorang politisi yang berbicara dalam konteks bangsa bernegara kok bisa menipu hal yang sangat substansial," ujarnya.

Curhat SBY

Di tengah polemik Partai Demokrat, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan uneg-uneg dan curahan hatinya.

Curhatan ini dituangkan SBY lewat video podcast berjudul 'Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Lambat, tapi Pasti'.

Dalam video podcast itu, SBY menyinggung tentang perbuatan dan perlakuan sejumlah "sahabat" yang sangat melukai hatinya.

Video podcast itu diposting di akun SBY di sejumlah platform media sosial, baik Facebook, Instragram dan Youtube, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Siapa Sosok Bapak Koperasi Indonesia? Salah Satu Cara Lepas Dari Kemiskinan Pasca Penjajahan

Baca juga: Sudah 3 Hari Kartu Prakerja Gelombang 15 Dibuka, Segera Login di www.prakerja.go.id Cek Caranya

Seseorang terdengar membacakan pernyataan SBY dalam video podcast.

SBY mengatakan dirinya berkontemplasi dalam keheningan alam untuk mencari hikmah dari cobaan baru yang ia alami.

Kepada Sang Pencipta, SBY mengadu, mengapa cobaan ini mesti datang seperti ini.

“Perbuatan dan perlakuan sejumlah "sahabat" yang sangat melukaiku. Juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya.

Sesuatu yang tak pernah kubayangkan bahwa itu bakal terjadi. Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika dan budi pekerti. Juga bertentangan dengan sifat keperwiraan dan kekesatriaan,” ucap SBY.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul SBY Tanya Loyalis Annas Kenapa Tidak Bu Ani Jadi Ketum Demokrat, https://jakarta.tribunnews.com/2021/03/20/sby-tanya-loyalis-annas-kenapa-tidak-bu-ani-jadi-ketum-demokrat?page=all

Berita lainnya terkait Partai Demokrat

Berita lainnya terkait Susilo Bambang Yudhoyono

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved