News
Tadi Malam Terjadi Saling Lempar Batu Hingga Bom Molotov, Ada Yang Terluka, Polisi Berjaga di Lokasi
Dilaporkan ada yang mengalami luka setelah terjadi tawuran. Kejadian saling lempar batu hingga bom molotov terjadi tadi malam Pukul 22.00 WIB.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dilaporkan ada yang mengalami luka setelah terjadi tawuran.
Kejadian saling lempar batu hingga bom molotov terjadi tadi malam Pukul 22.00 WIB.
Lokasi kejadian di Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca juga: Nama Vaksin Yang Direkomendasikan BPOM Untuk Tidak Digunakan di Indonesia
Baca juga: VIDEO VIRAL, Terekam Kamera Warga, Penampakan Meteor Jatuh di Malam Hari
Baca juga: Skor Akhir Bayern Muenchen VS Lazio, Liga Champions Hari Ini Kamis 18 Maret 2021

Berikut kronologi kejadian dan tindakan kepolisian di lokasi.
Terjadi tawuran antara warga Pancoran, Jakarta Selatan
dengan kelompok diduga dari luar wilayah Pancoran.
Pecah pada Rabu (17/3/2021) malam hingga jelang dini hari.
Polisi berupaya membubarkan bentrokan dengan menembakkan gas air mata.
Tawuran diduga disebabkan oleh upaya penggusuran warga setempat oleh anak perusahaan BUMN.
Sejumlah warga Pancoran bahkan meminta bantuan melalui media sosial.

Mereka melaporkan, kampungnya diserang oleh kelompok organisasi kemasyarakatan baik berseragam maupun menggunakan pakaian preman.
Warga menuding, kelompok tersebut merupakan suruhan dari perusahaan BUMN yang sejak beberapa waktu lalu terlibat perselisihan dengan warga terkait upaya penggusuran kampung.
Kericuhan bermula ketika organisasi masyarakat dan preman mendatangi lokasi pemukiman warga dan memblokade akses masuk dan pintu belakang Gang Buntu II sekitar pukul 15.00 WIB.
Semenjak itu, warga setempat mulai bersiaga menghadapi kemungkinan terburuk.
Warga kemudian meminta preman-preman itu segera pergi.
Pihak ormas yang datang itu juga diminta segera mengembalikan sekolah PAUD di wilayah pemukiman yang disebut dikuasai secara paksa.
Meski demikian, kelompok ormas tersebut tetap bertahan di depan gang perkampungan.
Sekitar pukul 17.00 WIB, warga dan perwakilan forum melakukan negosiasi dengan pihak Pertamina, Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pancoran.
Dalam negosiasi yang dilakukan itu, Pertamina meminta warga mengirimkan perwakilan untuk melakukan mediasi. Namun warga menolak.
Mediasi tak menemukan titik terang.
Kericuhan pun mulai pecah sejak pukul 22.00.
Terjadi aksi saling lempar batu hingga bom molotov.
Polisi pun berusaha meredam kericuhan tersebut.
Dilaporkan, puluhan orang terluka dalam bentrokan tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, Gang Buntu Pancoran II merupakan kawasan permukiman warga seluas 4,8 hektar.
Semenjak Juli 2020, warga setempat mengalami penggusuran oleh PT Pertamina Training and Consulting.
Namun, warga tidak menerima begitu saja upaya penggusuran yang dilakukan.
Warga menyebut mendapatkan intimidasi hingga melaporkan kejadian itu kepada Komnas HAM pada Oktober 2020.
Polisi berjaga
Anggota kepolisian berjaga di Jalan Pasar Minggu Raya tepatnya di sekitar Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (18/3/2021) dini hari.
Polisi dari unsur Brimob terlihat membawa pistol dan amunisi gas air mata pasca tawuran pecah di kawasan itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah, dan Kapolsek Pancoran Kompol Rohman Yongki juga berada di lokasi.
Polisi menyebar di beberapa titik untuk mengamankan lokasi.
Sebelumnya, aksi tawuran pecah.
Kelompok massa saling melemparkan batu.
Bom molotov terlihat melayang dan meledak di Jalan Pasar Minggu Raya. Belum ada upaya pembersihan batu dan pecahan botol. Arus lalu lintas di Jalan Pancoran Raya, Pancoran, Jakarta Selatan hingga pukul 12.42 WIB masih ditutup.
Kendaraan dari arah Jalan Dr. Saharjo dialihkan ke arah Jalan Jenderal Gatot Soebroto.
Sementara itu, arus lalu lintas dari arah Pasar Minggu diarahkan berbelok ke arah Jalan Perdatam.
Polisi terlihat berjaga di perempatan Tugu Pancoran dan pertigaan Jalan Perdatam.
Saat ini, tawuran sudah mereda.
Polisi telah menembakkan gas air mata ke arah kelompok massa yang terlibat tawuran. (*)
Artikel ini telah tayang di:
Wartakotalive
Kompas.com