Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Dinyatakan Hilang dan Diduga Disapu Tsunami Aceh 17 Tahun Lalu, Anggota Brimob Abrip Asep Ditemukan

Asep, lulusan Sekolah Tamtama Polri tahun 1999/2000, dilaporkan hilang sebagai akibat bencana Tsunami Aceh dan digelar sebagai Abrip Anumerta Asep.

Editor: Indry Panigoro
Istimewa
Abrip Asep saat ditemukan anggota polisi lainnya 

''Subhanallah setelah 17 tn berlalu
Pada hari ini Rabu 17 Maret 2021 Pukul 10.30 bertempat Rumah Sakit Jiwa Zaenal Abidin Banda Aceh Saya Bripka Indra S Anggota Polda Subdit Kamneg DIT IK Polda Telah melakukan Pengecekan dan koordinasi ke Pihak RSJ Banda terhadap Pasien Yg di duga Anggota Resimen II Pelopor Anggkatan 351 99/00 yang hilang pasca Tsunami 2004 an BHARAKA ASEP(Poskotis Brimob Peukan Bada Bada Aceh), berdasarkan Ciri Fisik dan tanda khusus pada pasien 99% adalah Rekan Kita Atlas 351 asal Kesatuan Resimen 1 Kedung Halang Bogor..

Syukran Jazilan..'' tulis beberapa anggota polisi.

Rekan-rekannya berharap Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bisa mengakomodasi Abrip Asep untuk kembali menjadi anggota Polri.

Hingga berita ini dipublikasikan masih diupayakan mendapat konfirmasi dari instansi resmi.

Sebelumnya dilaporkan sebanyak 673 Brimob yang ditugaskan di Aceh dan yang diperbantukan dari Mabes Polri hilang akibat Tsunami Aceh 2004.

Dari Jumlah itu sebanyak 548 Brimob organik, sedangkan 125 merupakan Brimob yang diperbantukan.

Pesisir barat Aceh yang tersapu tsunami pada 26 Desember 2004.
Pesisir barat Aceh yang tersapu tsunami pada 26 Desember 2004. (KOMPAS)

Tsunami Aceh

Tsunami Aceh terjadi tepat pada 16 tahun yang lalu. Tsunami Aceh yang merupakan bencana alam terbesar itu terjadi pada 26 Desember 2004.

Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal berkekuatan M 9,3 yang terjadi di dasar Samudera Hindia. Gempa yang terjadi, bahkan disebut ahli sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.

Kejadian itu terjadi pada hari Minggu, hari yang semestinya bisa digunakan oleh masyarakat untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, dan menikmati libur akhir pekan bersama.

Tapi tidak dengan Minggu saat itu, masyarakat justru harus berhadapan dengan alam yang tengah menunjukkan kekuatannya, sungguh kuat.

Tsunami Aceh didahului gempa yang terjadi pada pukul 07.59 WIB. Tidak lama setelah itu, muncul gelombang tsunami yang diperkirakan memiliki ketinggian 30 meter, dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik, atau 360 kilometer per jam.

Gelombang besar nan kuat ini tidak hanya menghanyutkan warga, binatang ternak, menghancurkan pemukiman bahkan satu wilayah, namun juga berhasil menyeret sebuah kapal ke tengah daratan.

Kapal itu ialah Kapal PLTD Apung yang terseret hingga 5 kilometer dari kawasan perairan ke tengah daratan.

Sehari setelah kejadian, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bencana alam tsunami Aceh ini sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi. Sejak saat itu, bantuan internasional pun berdatangan untuk menolong masyarakat yang terkena bencana tsunami Aceh.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved