Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Populer Kemarin

5 Populer Kemarin, NMax Tabrak Pejalan, Mantan Kopassus TNI Jadi Teroris, hingga Kisah Pendeta

Berita 5 Populer Kemarin, hari Rabu (17/03/2021), kembali dirangkum tribunmanado.co.id.

Penulis: Alexander Pattyranie | Editor: Alexander Pattyranie
ISTIMEWA
Kolase foto 5 Populer Kemarin, hari Rabu (17/03/2021), muali dari NMax Tabrak Pejalan, Mantan Kopassus TNI Jadi Teroris, hingga Kisah Pendeta. 

Berikut daftar aksi brutal Daeng Koro dilansir dari Kompas dalam artikel 'Sepak Terjang Daeng Koro, Teroris Pembunuh Polisi hingga Otak Gerakan Radikal'

Pelatih dan ketua pelaksana

Catatan yang pertama adalah Daeng Koro berperan sebagai pelatih dan ketua pelaksana beberapa kegiatan tadrib asyakari yang dilaksanakan di sejumlah wilayah di Sulawesi

"Catatan pertama, Daeng Koro adalah pelatih dan ketua pelaksana beberapa kegiatan tadrib asyakari yang dilaksanakan di sejumlah wilayah di Sulawesi," ujar Kepala Penerangan Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto, Minggu (5/4/2015).


Sabar Subagio alias Daeng Koro mantan Kopassus TNI AD yang jadi teroris (Antara Foto)

Aktor pembunuhan 2 Polisi

Kedua, Daeng Koro diduga sebagai aktor intelektual dalam pembunuhan dua personel Polisi, Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman di pegunungan Tamanjeka, Poso.

Kedua Polisi itu menghilang pada 8 Oktober 2012 lalu.

Keduanya akhirnya ditemukan aparat Kompi B Batalyon Infanteri 714 Sintuwu Maroso, Selasa 16 Oktober 2012 dalam keadaan tewas mengenaskan di antara Dusun Weralulu di Desa Tokorondo, dan Dusun Tamanjeka di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir.

Dua mayat itu ditemukan terkubur dengan luka gorok pada leher, di lubang dengan kedalaman sekitar satu meter dan lebar seukuran badan.

Polisi itu dikubur dengan posisi bertumpuk satu sama lain dengan posisi kepala satu orang berada di kaki yang lain, dan hanya menggunakan pakaian dalam. Kondisi mayat sudah bengkak dan seluruh tubuh tertutup lumpur.

Penembakan tiga brimob

Ketiga, Daeng Koro terlibat penghadangan dan penembakan yang mengakibatkan tewasnya tiga Brimob di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis 20 Desember 2012.

Anggota Brimob yang tewas itu adalah Briptu Ruslan, Briptu Winarto, dan Briptu Wayan Putu Aryawan.

Insiden terjadi ketika petugas gabungan dari Resimen Kelapa Dua Mabes Polri dan Polda Sulteng yang sedang melakukan patroli motor diberondong tembakan dari arah perbukitan.


Sabar Subagio alias Daeng Koro mantan Kopassus TNI AD yang jadi teroris (Kolase SCTV/Tribunnews)

Personel kesulitan membalas lantaran arah tembakan berasal dari hutan.

Terlibat kontak senjata

Keempat, Daeng Koro dan rekan-rekannya juga sempat terlibat kontak senjata dengan personel Brimob di Gunung Gayatri, Desa Maranda, Poso pada pertengahan 2012 silam.

Tembak masyarakat

Kelima, Daeng Koro diduga terlibat dalam aksi penembakan kepada masyarakat biasa di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir pada Juni 2014. Beruntung, tidak ada korban meninggal dunia.

Otak kejahatan KKB Poso

Rikwanto melanjutkan, Daeng Koro adalah otak kejahatan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Poso atau MIT Poso.

Ia merupakan ahli strategi KKB Poso yang bernama Mujahidin Indonesia Timur (MIT) atau MIT Poso.

Kelompok ini adalah saudara MIB (Mujahidin Indonesia Barat) yang diketuai Abubakar Ba'asyir.

"Daeng Koro mempertemukan MIT dengan kelompok Makassar, sehingga keduanya akhirnya terhubung," ujar Rikwanto.

Pria yang disebut-sebut pecatan Kopassandha tersebut memiliki keahlian berperang di hutan serta keahlian pembuatan bahan peledak.

Dia juga diketahui sebagai penyedia senjata api untuk kelompok radikal yang ingin melancarkan teror.

Peringatan Mantan Danpuspom TNI

Sebelumnya, Mantan Danpuspom TNI Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal memperingatkan kemungkinan pecatan TNI AD direkrut terois dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang diakses lewat Youtube pada Sabtu (5/9/2020) lalu.

Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal pun menyarankan kepada Jenderal Andika Perkasa agar mempertimbangkan keputusannya memecat para prajurit TNI yang terlibat penyerangan dan perusakan markas Polsek Ciracas.

Pasalnya, menurut dia, oknum prajurit TNI yang terlibat penyerangan dan perusakan Polsek Ciracas dinilai tidak sepenuhnya bersalah.

Sebab, ia meyakini tidak ada prajurit yang 100 persen bersalah.

Justru, komandan dari para prajurit tersebut yang harus ikut bersalah dalam kasus ini.

Alasannya karena apa yang dilakukan para prajuritnya itu adalah hasil dari kepemimpinan komandannya.

"Enggak ada anak buah yang salah 100 persen itu, enggak ada.

Yang salah komandan, pimpinannya. Bagaimana kepemimpinannya," kata Syamsu.

Syamsu Djalal mengapresiasi langkah tegas yang diambil KSAD Jenderal Andika Perkasa dengan memidanakan para prajuritnya dan meminta mereka untuk mengganti kerugian akibat ulahnya itu.

Namun demikian, kata Syamsu, dirinya tak sependapat kalau para prajurit tersebut mendapat hukuman tambahan berupa pemecatan.

"Bagus KSAD tegas, (memecat prajurit) itu haknya KSAD kok. Tapi ingat, enggak ada prajurit yang salah 100 persen," katanya.

Lebih lanjut, Syamsu menambahkan, tragedi penyerangan Polsek Ciracas ini bukan permasalahan sepele.

Karena itu, harus diselesaikan dengan tuntas.

"Kalau kita, dua di atasnya (komandan) itu harus diperiksa juga."

Karena itu, dia meminta untuk menahan dulu langkah KSAD memecat para prajuritnya yang terlibat penyerangan Polsek Ciracas.

Sebab, ia khawatir pemecatan tersebut justru dimanfaatkan oleh pihak teroris untuk mendekati mereka.

"Tahan dulu lah. Kalau itu semua dipecat, nanti akan jadi bukan main, teroris mendekati mereka," ujar Syamsu.

"Sudah lah kamu enggak berguna lagi, mari kita bergerak. Itu mungkin saja, ini harus diperhatikan juga."

Lebih lanjut, Syamsu juga menyebut kalau TNI itu dari rakyat, untuk rakyat, dan berada di lingkungan rakyat, sehingga tidak bisa dipisahkan.

"Jadi, jiwa korsanya yang salah dan itu harus dipidana hukum sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Itu harus tuntas, tapi apakah mereka perlu dipecat," ujarnya.

Berikut video selengkapnya:

3. Kisah Niko Njotorahardjo, Pendeta Dipakai Tuhan dalam Pujian Penyembahan, Banyak Orang Dipulihkan

Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo adalah seorang pendeta dan tokoh gereja di Indonesia.

Saat ini ia adalah Gembala Sidang dari keluarga besar GBI Gatot Soebroto Jakarta sebelumnya dikenal dengan GBI Bethany Jakarta

Awal pelayanannya, Ia dipercaya sebagai Worship Leader dan diusulkan menjadi Pendeta oleh Pdt. Dr. Abraham Alex Tanuseputra Pendiri GBI Bethany.

Pada tahun 1988 dipercayakan oleh Pejabat GBI Bethany yang berpusat di Surabaya di bawah Pdt. Dr. Abraham Alex Tanuseputra, untuk membuka dan menggembalakan GBI Bethany di wilayah Indonesia Bagian Barat.

Hal ini ditandai dengan Ibadah Perdana GBI Bethany Jakarta pada hari Minggu, 4 September 1988 di Gedung Wisma Karsa Pemuda - Senayan.

Kisah Niko Njotorahardjo
Kisah Niko Njotorahardjo (Youtube)

Dalam kelanjutannya, GBI Bethany wilayah Barat di bawah penggembalaan Pdt Niko berkembang sangat pesat baik dari jumlah cabang yang telah mencapai sekitar 800-an cabang gereja lokal di dalam negeri dan luar negeri, 6.000 kelompok COOL- Community of Love (sebelumnya dikenal dengan Family Altar) dengan sekitar 250 ribu jemaat.

Saat ini Pdt. Niko menjabat sebagai Pengarah Jaringan Doa Nasional dan anggota Majelis Penasihat Sinode Gereja Bethel Indonesia dan juga menjabat sebagai Ketua Umum Persekutuan & Pelayanan Hamba Tuhan Garis Depan PPHTGD.

Pada SPGI 2010, terjadi rekonsiliasi antara Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo dengan Pdt. Prof. Dr. Abraham Alex Tanuseputra dan Pdt. Dr. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana sehingga terjadi unity/kesatuan hati kembali di antara mereka, para pemimpin Bethany setelah sempat terjadi ketidakharmonisan di antara mereka.

Saat ini Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo sudah banyak melakukan Kebaktian Kebangkitan Rohani atau yang biasanya disebut dengan KKR, dan sering dinamakan dengan Healing Movement Crusade, dan telah banyak jiwa-jiwa yang telah dimenangkan.

Dia merupakan Penasehat Church of GOD yang tergabung dalam The Council of Eighteen Church of GOD, selain itu dia juga memiliki kekhasan dalam menyampaikan khotbah.

Pelayanan

Pelayanan Pdt Niko diawali sejak tahun 1985 sebagai seorang worshipper dan ditetapkan khusus oleh Tuhan di bidang restorasi Pujian Penyembahan.

Ia adalah orang pertama yang dipakai Tuhan secara sepenuh waktu dalam bidang ini di Indonesia.

Tema-tema restorasi Pondok Daud menjadi pengajarannya yang mengubah dan merestorasi banyak gereja.

Bahkan lagu-lagu yang diciptakan berisikan kasih, keintiman, pengharapan dan kuasa dalam hadirat Tuhan melalui Pujian Penyembahan.

Rekaman dan lagu-lagu rohaninya merupakan sebuah fenomena di Indonesia sejak tahun delapan puluhan hingga awal sembilan puluhan.

Pdt Niko mulai membuka gereja di Jakarta pada tanggal 4 September 1988 dengan nama GBI Bethany Jakarta.

Kisah Niko Njotorahardjo
Kisah Niko Njotorahardjo (kolase tribunmanado/Istimewa

Ibadah perdana ini terlaksana di Gedung Serbaguna, Wisma Karsa Pemuda, Senayan, yang dihadiri oleh kira-kira 400 jemaat.

Sejak sekitar tahun 1998, Pdt Niko mendapat visi dari Tuhan untuk memadukan Doa, Pujian, dan Penyembahan (Harp and Bowl) sebagai ujung tombak pelayanan penuaian yang berhasil.

Peranannya yang signifikan dalam tubuh Kristus di Indonesia dan bangsa-bangsa, mengantarnya sebagai seorang tokoh transformasi melalui doa, pujian dan penyembahan dan pelayanan holistik.

Pada Ibadah Raya 4 Juni 2006, Chuck Pierce, seorang hamba Tuhan dari Amerika Serikat yang datang dalam rangka acara Global Day of Prayer, memberikan sebuah lukisan anak kunci kepada Pdt Niko dan mengucapkan nubuatan "Tuhan berkata bahwa Anda sedang memegang kunci penuaian untuk bangsa ini, dan penuaian akan datang melalui Healing Movement dengan cara yang baru."

Ketika Cindy Jacobs datang ke Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 2008, ia memberikan anak kunci kepada Pdt Niko.

Jadi kalau Chuck Pierce memberikan lukisan anak kunci, maka Cindy Jacobs membawa anak kunci yang sesungguhnya. Dan ketika itu Cindy Jacobs menyatakan, "Anda sedang diberikan kunci untuk mengawinkan doa, pujian, dan penyembahan dengan mujizat yang kreatif".

Dengan demikian, keintiman dengan Tuhan lewat doa, pujian dan penyembahan sangat diperlukan dan mempengaruhi mujizat yang kreatif.

Restorasi Pondok Daud

Pdt Niko menyatakan bahwa Restorasi Pondok Daud adalah DNA dari GBI Jalan Gatot Subroto, dengan pengertian:

Prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang gaya hidupnya doa, pujian, penyembahan dalam unity siang dan malam serta melakukan kehendak Bapa pada zaman ini.

Mighty warriors of God that lead a lifestyle of pray, praise, and worship together ini unity, day and night, and do the Father's will in his generatio.

4. Masih Ingat Primus Yustisio, Suami Jihan Fahira? Lama Tak Terdengar, Berubah Drastis Begini Kabarnya

Masih ingat Primus Yustisio, suami Jihan Fahira? Pasangan suami isti ini pernah merajai dunia entertainment di tahun 2000-an. Lama tak terdengar, begini kabar primus yustisio sekarang dan kabar jihan fahira sekarang.

Wajah Primus Yustisio dan Jihan Fahira muncul di sana-sani karena ketampanan dan kecantikannya.

Apalagi Primus Yustisio dan Jihan Fahira kemudian jadi sepasang kekasih dan menikah 2004 lalu.

Primus lebih dulu berpetualang dengan sejumlah wanita seperti Nafa Urbach.

Bagaimana kabar mereka sekarang?

Primus Yustisio dan Jihan Fahira saat bersama anak sulungnya Lana Dafila yang sedang mondok di pesantren (Kolase istimewa)

Ini kabar primus yustisio sekarang dan kabar jihan fahira sekarang.

Keduanya adalah salah satu pasangan selebriti yang populer dan menjadi perbincangan banyak orang di jamannya.

Ya, keduanya mendapatkan julukan couple goals karena begitu serasi.

Bagaimana tidak, keduanya sama-sama pemain peran yang kondang dan populer.

Paras keduanya pun begitu tampan dan cantik.

Primus Yustisio dan Jihan Fahira menikah pada tahun 2004 setelah berpacaran 2 tahun.

Kisah cinta Primus Yustisio juga tergolong berliku.

Primus pernah berpacaran cukup lama dengan Nafa Urbach, akan tetapi asmara mereka berakhir.

Setelah Primus putus cinta dari Nafa Urbach, ia pun berhubungan dengan artis cantik Jihan Fahira dan langsung mantap mempersuntingnya.

Selama 17 tahun menjalani biduk rumah tangga, pasangan selebriti ini sangat jauh dari gosip miring.

Kebahagiaan Primus dan Jihan semakin lengkap dengan hadirnya sosok 4 anak.

Pasangan Primus Yustisio dan Jihan Fahira pun tampak telah hijrah, hidup mereka telah berubah drastis, dari kehidupan glamor saat masih aktif di dunia hiburan.

Jihan Fahirah" />
Primus Yustisio dan Jihan Fahirah (INSTAGRAM JP LOVERS)

Jihan Fahira melahirkan anak pertama dinamakan Lana Dafila Yustisio, anak kedua dinamakan Sami Muhammad Abduh Yustisio, anak ketiga dinamakan Tara Azkia Alona, dan anak keempat bernama Aisyil Maryam Yustisio.

Mereka berdua juga tidak aktif menggunakan media sosial seperti kebanyakan artis Indonesia lainnya.

Jika kehidupan sejumlah selebriti banyak terekspos di pemberitaan dan media sosial.

Kehidupan rumah tangga dan keempat anak mereka justru tertutup rapat dari media apapun.

Diketahui dari akun official penggemar mereka @jihanprimus_fc, pasangan selebriti ini akhirnya memiliki akun media sosial.

Jihan dan Primus membuat akun instagram bersama yang baru rilis awal Agustus 2018 lalu.

Melalui akun tersebut, Jihan dan Primus mulai membagikan kegiatan mereka, potret anak-anak dan nasehat positif.

Dari situlah diketahui putri sulung Jihan dan Primus, Lana Devina Yustisio sudah beranjak remaja.

Jihan melahirkan anak pertamanya berjenis kelamin perempuan, Lana Devina Yustisio pada tanggal 26 Juli 2006.

Anak kedua berjenis kelamin laki-laki, Sami Muhammad Abduh Yustisio yang lahir pada 13 April 2008.

Tanggal 17 November 2010, mereka kembali dikaruniai seorang anak perempuan cantik bernama Tara Azkia Alona Yustisio.

Kemudian mereka kembali dikaruniai seorang anak lagi 3 Juli 2015 bernama Aisyil Maryam Yustisio.

Cantiknya anak pertama Jihan dan Primus seolah menurun dari paras kedua orangtuanya.

Lana Devina Yustisio, anak sulung Primus dan Jihan saat masih ekcil
instagram/jihanprimus_fc

Lana Devina Yustisio, anak sulung Primus dan Jihan saat masih ekcil

Manisnya senyuman Lana pun mirip sekali dengan Jihan Fahira jika mereka bersebelahan.

Primus dan putri sulungnya yang makin sholeha
instagram/truejf / Primus dan putri sulungnya yang makin sholeha

Sedangkan bentuk wajahnya, anak sulung Jihan ini justru semakin mirip Primus ketika beranjak besar.

Primus sebagai ayah pun nampaknya sangat dekat dengan putri sulungnya, Lana.

Jihan sempat mengunggah potret Primus setengah memeluk Lana yang terlihat begitu manis.

Warganet pun senang melihat kedekatan Primus dengan putri sulungnya yang semakin cantik dan mirip dengannya.

Jihan Fahira dan Primus saat menjenguk putri sulungnya di pondok pesantren
instagram/truejf/Jihan Fahira dan Primus saat menjenguk putri sulungnya di pondok pesantren

Anak gadis yang dulunya imut, sekarang sudah beranjak dewasa dan semakin terlihat cantik menawan dengan balutan hijab.

Walau masih remaja, Lana sudah memutuskan untuk berhijab hingga menutupi bagian dadanya.

Diketahui dari unggahan Jihan beberapa waktu lalu, anak sulungnya ini sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren.

5. Sosok Vonnie Anneke Panambunan, dari Penjara Jadi Bupati hingga Calon Gubernur, Kini Tersangka

Vonnie Anneke Panambunan atau lebih dikenal dengan inisial VAP ditetapkan sebagai tersangka.

Yakni terkait kasus korupsi proyek pemecah ombak Likupang II, Kabupaten Minahasa Utara ( Minut), Sulawesi Utara.

Statusnya sebagai tersangka diinformasikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulut A Dita Prawitaningsih melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sulut Theodorus JB Rumampuk. 

"Iya, benar sudah ditetapkan sebagai tersangka," terang Rumampuk saat dihubungi tribunmanado.co.id, Rabu (17/3/2021) malam. 

Berita yang tayang pada 21 Desember 2020 silam di portal tribunmanado.co.id, VAP pernah berada di titik nadir hingga nyaris mengakhiri hidupnya.

Itu terjadi saat dirinya dipenjara karena tersangkut kasus korupsi  beberapa tahun lalu.

Foto : Vonnie Anneke Panambunan - Hendry Runtuwene. (Istimewa)

"Saya rasa hidup ini hampa, penuh kekosongan dan gelap,  seakan tanpa pengharapan," ujar dia kepada Tribun dalam sejumlah kesempatan.

Namun, Vonnie mengaku, Tuhan masih menyayanginya.

Segera ia kembali pada imannya semula dan beroleh kekuatan.

"Saya jalani semuanya dengan tabah dan ikhlas," ujar dia.

Lepas dari penjara, Vonnie kembali bernisnis. Ia mulai dari nol.
Tak mudah.

"Sangat sulit, namun kembali saya merasakan tuntunan Tuhan hingga perlahan usaha saya pulih," kata dia.

Pengalaman pahit dalam berpolitik membuat Vonnie agak enggan saat diminta maju sebagai calon Bupati Minut.

Kala itu, sejumlah kalangan  mendesaknya maju, dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto  hingga nenek - nenek penyapu jalan.

"Pak Prabowo minta saya maju, saya juga dapat SMS dari seorang nenek, ia ancam saya, katanya awas ibu kalau tidak maju," kata dia.

Didesak sedemikian rupa, Vonnie malah kabur ke Amsterdam.

Dari sini kisahnya mirip nabi Yunus.

"Saya mau lari tapi Tuhan tangkap saya," kata dia.

Vonnie mengaku mendapat peristiwa spiritual yang dimaknainya sebagai seruan untuk maju.

"Saya waktu itu rasakan sakit di sekujur tubuh saya, lalu ada suara yang katakan saya harus balik ke Minut, saat itu saya putuskan, maju dan bertarung," ujar dia.

Tak mudah bagi Vonnie untuk merebut kursi Bupati Minut.

Saingannya berat, yakni Petahana Sompie dan Yulisa Baramuli serta politikus kawakan Piet Luntungan.

Beberapa jam sebelum pencoblosan, sejumlah pendukung
Vonnie sudah merasa kalah. Mereka menangis.

Foto : Vonnie Panambunan. (Istimewa)

"Namun saya tetap berdoa, saya katakan, jika Tuhan menghendaki, tak ada yang bisa menghalangi," kata dia.

Usai pencoblosan, Vonnie lakukan hal yang tak lazim.

Mengunjungi panti Werda.

"Disana banyak ibu ibu yang kuat, di hari tua mereka dilupakan namun tetap kuat, ini mengispirasi saya," kata dia.

Akhirnya Vonnie menang. Namun kemenangan tak langsung ia rengkuh.

Pertarungan lanjut di MK.

Jelang putusan MK, ia kembali mengunjungi panti werda.

Saat putusan, ia mengunci diri di kamar. Berdiam dengan khusyuk.

"Saya katakan jika Tuhan yang pilih saya, tiada satupun yang menghalangi," kata dia.

Vonnie memang seakan ditakdirkan untuk terus bergumul.

Di awal masa pemerintahannya, ia mengaku dihantam sana - sini.
Ketabahannya terus diuji.

"Tiap pagi saya berdoa dan puasa, mohon kekuatan Tuhan menghadapi semua ini," kata dia.

Suatu hari, datang SMS yang katakan Vonnie tak akan sampai Januari.

"Kembali saya katakan, jika Tuhan yang angkat saya maka tak ada siapapun yang bisa mengambilnya," kata dia.

Diketahui, VAP merupakan Bupati Minahasa Utara pertama hasil pemilihan.

Vonnie kemudian terjerat kasus korupsi yang terjadi sebelum dia menjabat sebagai bupati.

Vonnie pun harus dihentikan dari jabatannya sebagai bupati dan menjalani masa tahanan.

Usai menjalani hukuman Vonnie justru kembali menjadi Bupati Minut beberapa tahun kemudian.

Profil VAP

Dilansari dari peoplepill.com, Vonnie Anneke Panambunan lahir di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, pada 6 Oktober 1961.

Wanita dengan inisial populer VAP ini dalah Bupati Minahasa Utara periode kedua sejak 17 Februari 2016 setelah ia terpilih dalam pemilihan umum Bupati Minahasa Utara 2015.

Ia pernah menjabat sebagai Bupati Minahasa Utara periode pertama sejak 14 Agustus 2005 hingga April 2008.

Namun ia terganjal kasus korupsi pembangunan Bandar Udara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Ia pun tak bisa menyelesaikan masa kepemimpinannya, dan harus mendekam di balik jeruji besi.

Pada 2016 hingga 2018 ia menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Utara.

Kemudian pada 2018 hingga saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Minahasa Utara.

Pada 2020, Vonnie maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Utara didampingi calon wakil gubernur Henry Runtuwene.

Ia menempuh pendidikan semasa SMA yakni di SMA Negeri 7 Manado.

Ia lalu menyelesaikan studi strata satu (S1) dan menyandang gelar Sarjana Theologia (STh), melalui Sidang Senat Terbuka Pewisudaan Sekolah Tinggi Theologia Elohim Indonesia (STTEI) di Manado pada 2018 silam.

Anak: Shintia Gelly Rumumpe, Daniel Mathew Rumumpe.

(Tribunmanado.co.id/*)

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Kronologi Polisi yang Dinyatakan Hilang saat Tsunami Aceh Namun Ditemukan di RSJ, Bakal Dites DNA

Baca juga: Masih Ingat Aminah Cendrakasih, Mak Nyak di Si Doel? Dulu Aktris Berjaya Kini Terbaring Tak Berdaya

Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun Calon Pengantin Meninggal Dunia 16 Jam Sebelum Pernikahan

TONTON JUGA :

Sumber :

https://manado.tribunnews.com/2021/03/17/kecelakaan-maut-tadi-pagi-3-orang-tewas-usai-pengendara-nmax-tabrak-pejalan-korban-lagi-nyeberang?page=all.

https://manado.tribunnews.com/2021/03/17/masih-ingat-daeng-koro-mantan-kopassus-tni-yang-jadi-teroris-bunuh-polisi-hingga-gerakan-mit-poso?page=all.

https://manado.tribunnews.com/2021/03/17/kisah-niko-njotorahardjo-pendeta-dipakai-tuhan-dalam-pujian-penyembahan-banyak-orang-dipulihkan?page=all.

https://manado.tribunnews.com/2021/03/17/masih-ingat-primus-yustisio-suami-jihan-fahira-lama-tak-terdengar-berubah-drastis-begini-kabarnya?page=all.

https://manado.tribunnews.com/2021/03/17/sosok-vonnie-anneke-panambunan-dari-penjara-jadi-bupati-hingga-calon-gubernur-kini-tersangka?page=all.

Temukan artikel lainnya tentang 5 Populer Kemarin

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved