Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Rekam Jejak Budi Waseso, Berani Sebut 2 Menteri yang Instruksikan Impor Beras Meski Stok Banyak

Kedua menteri Jokowi, kata Buwas, menginstruksikan impor beras dalam rapat koordinasi terbatas.

Editor: Alexander Pattyranie
Youtube
Budi Waseso pada Hari Pertama Pensiun dari Polisi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Rekam Jejak Budi Waseso dirangkum tribunmanado.co.id.

Pasalnya, sosok Budi Waseso belakangan jadi pembicaraan.

TONTON JUGA :

Karena ia berani sebut 2 Menteri yang Instruksikan Impor Beras meski stok banyak.

Budi Waseso adalah Direktur Utama Perum Bulog.

Kedua menteri yang disebut Budi Waseso yakni Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. 

Kedua menteri Jokowi menginstruksikan impor beras dalam rapat koordinasi terbatas.

“Rakortas waktu itu belum diputuskan untuk impor. Hanya kebijakan Menteri Koordinator Perekonomian dan Mendag yang pada akhirnya kita diberikan tugas mendadak untuk melakukan impor,” ucapnya dalam rapat dengar pendapat virtual dengan Badan Legislasi DPR, Selasa (16/3/2021).

Buwas menambahkan, rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Airlangga hanya membahas kemungkinan kelangkaan dan prediksi cuaca.

“Tidak ada. Jadi saat itu kami hanya membahas kemungkinan dan prakiraan cuaca kelangkaan, sehingga saat itu kami perlu mengimpornya sebagai buffer stock atau iron stock,” ucapnya.

Bulog menyatakan akan sulit mendistribusikan beras impor tersebut.

Dalam RDP bersama Komisi IV DPR, Budi Waseso melaporkan pasokan beras hingga 14 Maret 2021 di gudang Bulog sudah mencapai 883.585 ton.

Dengan rincian 859.877 ton merupakan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 23.708 ton stok beras komersial.

Sedangkan sisa beras impor tahun 2018 yang masih tersedia di gudang Bulog adalah 275.811 ton, dimana 106.642 ton mengalami penurunan kualitas. Total impor beras tahun 2018 sebesar 1.785.450 ton.

“Kesalahan impor beras tahun 2018 ini karena jenis yang rata-rata merupakan jenis beras pera yang tidak sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Akibatnya, pendistribusian beras pun sulit. Kita perlu mencampur beras impor. Beras dengan beras produksi dalam negeri sehingga bisa didistribusikan ke masyarakat, ” ujar Buwas seperti dikutip dari antaranews.com.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved