Berita Bitung
Cabai Pernah Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram, Pedagang Mengeluh Kurang Pembeli
Sejumlah pedagang di kota Bitung Provinsi Sulut, mengeluhkan 'pedasnya' cabai atau rica, Rabu (17/3/2021)
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah pedagang di kota Bitung Provinsi Sulut, mengeluhkan 'pedasnya' cabai atau rica, Rabu (17/3/2021).
Selang sepakan, harga cabe atau rica bertengger di posisi rp 90 ribu per kilonya.
Menurut Neni Malompa seorang pedagang barito, sayur mayur dan pepaya di tepi jalan 46 atau SH Sarundajang
tepatnya di depan kompleks perumahan Asabari 2 Kelurahan Girian Permai Kecamatan Girian, kondisi ini membuat sepi pembeli.
Baca juga: Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar Launching Dandes Rp 138,2 Miliar
Baca juga: Kembalikan Rp 4,2 Miliar, Pengamat: Pidana Dugaan Korupsi Vonnie Anneke Panambunan Tetap Jalan
Baca juga: Nagita Slavina Menangis Saat Lihat Video Ini, Teringat Masa Kecil Hidup Tanpa Ayah
"Harga naik sejak sepakan ini, terakhir sebelum naik pernah mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Membuat warga sepi membeli, kurang orang beli rica karana mahal," kata Neni.
Neni menjelaskan, setiap hari stok dua kilogram cabai dan langsung habis dalam sehari.
Namun disaat harga cabai naik, dua kilogram nanti laku tiga hari.
Pihaknya sempat di buat bertanya-tanya dengan kondisi kenaikan harga cabai ini.

Gala warga yang disambangi saat membeli cabe bilang, tetap mencari dan menggunakan cabai untuk membuat ikan.
Meski mahal, dia tetap membeli.
Karena sebagai orang Manado menu makanan tanda rasa pedas tidak komplit.
"Biasa setiap masak beli setengah kilogram Rp 30 ribu. Tapi sekarang karena harga rica naik hanya beli satu atau dua tampa (wadah atau piring kecil) dengan harga Rp 5 ribu," keluh Gala.
Baca juga: Farida Mooduto Harap Tahun Ini Bolmong Dapat Predikat Kabupaten Layak Anak
Baca juga: Kekayaan Vonnie Anneke Panambunan (VAP) yang Jadi Tersangka Korupsi Pemecah Ombak, Negara Rugi 6,8 M
Pihaknya berharap pemerintah tidak pandang sebelah mata, terkait dengan kondisi harga cabai yang terus naik.
Harus ada solusi dan jalan keluar, supaya konsumsi warga akan cabe tetap terjaga dengan harga yang tidak tinggi.
Di tempat terpisah Benny Lontoh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bitung, tidak menampik kondisi harga cabe sedang naik.
"Penyebab harga rica naik, karena stok kurang," kata Benny melalui Jemi Wenas kepala Pasar Winenet di ruang kerjanya.
Jemi bilang, stok rica berkurang karena faktor gagal panen dan faktor cuaca hujan dan panas, sehingga bunga atau bagian dari tanaman cabai jatuh ke tanah.
Dia juga tak menampik harga cabai di Bitung pernah menyentuh angka Rp 100 perkilonya, dan saat ini Rp 90 ribu per kilogram untuk cabai dengan kualitas bagus.
Baca juga: Kisah Hesti Sutrisno, Pecinta Anjing yang Tak Gentar Meski Ditolak, Pelihara 70 Anjing di Shelter
Untuk cabai yang sudah dua sampai tiga hari tidak lagu harga perkilonya hanya Rp 70 ribu, namun cabai jenis ini kurang diminati warga.
"Kami sudah mencari solusi, dengan mencoba menghubungi penampung, namun memang kondisi sesuai pemasukkan yang mereka (penampung) terima kurang," tambahnya.
Adapun cabai di Bitung sebagian besar di suplay dari Gorontalo dan sempat ambil stok dari Surabaya pekan lalu dengan harga relarif sama.
Pihaknya akan terus melakukan berbagai langkah antisipasi, agar jangan sampai terjadi kekurangan stok cabai di Bitung.(crz)
YOUTUBE TRIBUN MANADO: