Kasus Pembunuhan
Pisau Tertancap di Leher, Suami Bunuh Istri yang Hamil 8 Bulan, Marah Ambil Makanan dari Tetangga
Seorang pria bernama Terbit Sitepu mengakui perbuatannya, setelah sebelumnya sempat berbohong di hadapan penyidik bahwa ia bukan pembunuh istrinya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan kembali terjadi di Indonesia.
Kali ini seorang pria bernama Terbit Sitepu (29) mengakui perbuatannya, setelah sebelumnya sempat berbohong di hadapan penyidik.
Sebelumnya, Terbit Sitepu mengaku bahwa ia bukanlah orang yang membunuh istrinya, Ayu Khasiatni (32) yang sedang mengandung 6 bulan.
Namun, kini kebenaran telah terkuak.
Pengakuan tersebut disampaikan oleh Terbit Sitepu usai dirinya salat malam, setelah petugas kepolisian memberikan siraman rohani padanya.
Berbicara dari hati ke hati, akhirnya pelaku mengakui perbuatan kejinya itu.
Penyidik Polsek Lubuk Baja meringkus Terbit Sitepu (29) di kawasan Tanjung Uma, Batam, Provinsi Kepri, Jumat (12/3/2021).
Terbit Sitepu merupakan tersangka yang membunuh istrinya sendiri.
Penetapan Terbit Sitepu sebagai tersangka terbilang tak mudah.
Walau Polisi telah menaruh curiga dengannya setelah mendapati pisau yang sudah dicuci dan dibersihkan, namun Terbit Sitepu tetap tidak mau mengakuinya.
Terbit beralasan bahwa istrinya meninggal dunia karena jatuh di kamar mandi dan tertusuk pisau.
Tak kunjung mendapatkan bukti bahwa Terbit Sitepu merupakan pelaku pembunuhan istrinya sendiri, polisi lantas memutar otak untuk membuatnya mengaku.
Melihat tersangka yang ibadahnya kuat, polisi kemudian memberikan sentuhan rohani kepada suami Ayu Khasiatni ini.
Terbit Sitepu akhirnya mengakui perbuatannya kepada penyidik setelah menjalankan salat malam.
"Saya bilang, Tuhan itu Maha Pengampun. Kami pun memberikan sentuhan rohani. Sampai akhirnya yang bersangkutan mengakui perbuatannya," ungkap Kapolsek Lubuk Baja Kompol Arya Tesa Brahmana, dikutip dari TribunBatam.id, Senin (15/3/2021).
Setelah mengakui perbuatannya, Terbit kemudian membeberkan kronologis kematian sang istri.
Terbit mengaku membunuh istrinya karena marah.
Ia marah sebab sang istri memakan lontong pemberian tetangga.
Padahal sebelumnya, Terbit pernah menyampaikan kepada istrinya untuk tidak memakan makanan pemberian orang lain.
Terbit melakukan hal tersebut karena khawatir ada guna-guna di dalam makanan pemberian orang lain.
Namun kemudian Terbit terkejut saat mengetahui makanan yang diberikan oleh tetangganya itu sudah habis dan tak bersisa.
Dari peristiwa itu akhirnya ia marah dan menendang sejumlah barang.
Pada saat yang sama, Terbit melihat ada pisau di atas kulkas.
Korban yang terus membantah pernyataan pelaku akhirnya membuat pelaku tambah emosi.
Terbit pun mengambil pisau dan melemparkannya ke arah korban dengan sekuat tenaga.
Tanpa disadari pisau itu menancap di leher korban.
Namun sayang, pelaku sudah salah sejak awal.
Kejelian polisi memang sangat diuji dalam hal ini.
Kecurigaan awal polisi bermula dari pisau yang sudah dibersihkan oleh pelaku.
Setelah polisi melihat adanya keganjilan, pihaknya lantas menggelar olah TKP ulang.
Dari olah TKP ulang itu, penyidik Polsek Lubuk Baja menemukan fakta mencengangkan.
Ternyata pisau itu menancap di leher korban karena dilempar dari jarak 2 meter ketika mereka sedang cekcok.
Hal yang membuat miris, pelemparan pisau itu dilakukan oleh Terbit Sitepu di depan anak lelakinya yang masih berumur 6 tahun.
"Dari olah TKP ulang, kami tahu kalau pisau itu bukan nancap saat dia terjatuh di kamar mandi. Awalnya mereka cekcok, kemudian terjadilah pelemparan pisau itu. Pisau menancap ke leher korban dan memutuskan urat Vena di leher korban.
Anaknya melihat itu. Namun saat istrinya jatuh pelaku langsung minta tolong untuk meminta bantuan," pungkas Kompol Arya Tesa Brahmana.
Terbit Sitepu (29) tersangka yang membunuh istrinya yang sedang hamil 6 Bulan di Batam. (TribunBatam.id)
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Tribunternate.com dengan judul Marah karena Istrinya Makan Makanan Pemberian Tetangga, Suami di Batam Bunuh Istri dengan Pisau