Korea Utara
Kim Jong Un Tembak Mati 4 Warga Korea Utara karena Sebar Film Drakor, Dieksekusi di Depan Umum
Kim Jong Un Tembak Mati 4 Warga Korea Utara karena sebar drakor Korea Selatan dalam sebuah kartu SD dan mendistribusikannya ke seluruh negeri.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un melakukan eksekusi mati kepada empat warga Korea Utara karena membelot dengan mendistribusikan materi video ilegal ( drakor dari Korea Selatan ).
Kim Jong Un mengeluarkan perintah 4 warga tersebut dieksekusi atau ditembak mati di depan umum di Pyongyang.
Kim Jong Un melakukan eksekusi mati dikabarkan dari seorang sumber yang mengetahui insiden itu mengatakan kepada Daily NK bahwa berlangsung pada 2 Maret.
Baca juga: Dulu Kim Jong Un Mesra dengan Donald Trump, Kini Korut Cuek Diajak Diskusi Amerika dan Joe Biden
Baca juga: Hilang Selama 1 Tahun dari Publik, Ini Penampakkan Istri Kim Jong Un Sekarang
Baca juga: Istri Kim Jong Un Tak Muncul Setahun, Dikhawatirkan Telah Dieksekusi Suaminya, di Mana Ri Sol Ju?
Proses eksekusi dilakukan di Lapangan Tembak Daewon-ri di Distrik Sadong, Pyongyang.
Keempat orang itu terdiri dari tiga pria dan satu wanita, dieksekusi regu tembak di depan warga setempat dan inminban (pengawas lingkungan).
Semua yang dieksekusi adalah penduduk Hadang-dong, daerah di Distrik Hyongjae, Pyongyang.
(Foto: Kim Jong Un dan tentara Korea Utara eksekusi mati pembelot. (Foto Demokrasi.co.id)
Kelompok beranggotakan 4 orang ini dituduh menyimpan film, acara hiburan, dan program musik Korea Selatan dalam sebuah kartu SD dan mendistribusikannya ke seluruh negeri.
Kelompok itu dipimpin seorang pria 50 tahunan dan istrinya berusia sekitar 40 tahun.
Menurut laporan Daily NK, kejadian ini berkaitan dengan banyaknya orang di Hadang-dong yang membuat rokok palsu yang disebut gadaegidambae.
Pasutri ini satu diantara yang bekerja sebagai pembuat rokok palsu.
Mereka membeli bahan baku dari pabrik rokok setempat dan mengimpor kertas rokok dari perbatasan Sino-Korea Utara.
Kemasan rokok palsu itu mirip aslinya, namun harganya setengah dari yang asli.
Sejak Agustus tahun lalu, pasangan itu menarik perhatian warga setempat karena membeli rumah orang lain untuk memperluas tempat tinggal mereka.