Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan

Fakta Baru Kecelakaan Bus di Tanjakan Cae Sumedang, Ban Kanan Belakang Tak Bisa Direm

Kecelakaan bus di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, mengungkap fakta baru.

Editor: Rhendi Umar
KOMPAS.com/AAM AMINULLAH
Kecelakaan bus yang terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021). 

Kejadian itu terjadi di Jalan Raya Lambaro Km 4,5 Desa Meunasah Manyang, Ingin Jaya, Aceh Besar, di dekat kantor Harian Serambi Indonesia (grup Tribun Manado) jelang dini hari.

Kecelakaan tunggal itu terjadi cukup tragis di saat kondisi jalanan di kawasan itu cukup sepi.

Menurut salah seorang saksi mata, korban melaju cepat dari arah Lambaro menuju arah Kota Banda Aceh.

Tak jauh dari Kantor Serambi Indonesia, dengan kondisi jalan sedikit berbelok ke kiri, di situlah Muhammad Haikal Nadim yang mengenakan kaos putih dan celana ponggol berwarna hitam menabrak trotoar.

Ia juga menabrak tiang di tengah lalu tergeletak di atas trotoar.

Sedangkan sepeda motor yang ia tunggangi (Jupiter MX) terpental jauh, sekira 20 meter dari lokasi korban tergeletak.

Tim Serambinews.com yang berada tak jauh dari lokasi kecelakaan awalnya menduga Muhammad Haikal Nadim ditabrak lari oleh pengguna jalan lainnya. Namun saksi mata mengatakan bahwa ia mengalami kecelakaan tunggal.

"Tabrak trotoar dia, tabrak tiang juga.

Anak ini dari arah Lambaro, kencang dia bawa motornya. Motor aja ke sana tu jatuh, Allah," kata salah seorang saksi.

Amatan Serambinews.com, kondisi fisik korban memang cukup memprihatinkan. Korban mengalami pendarahan di bagian wajah dan kepala. Bahkan sempat terlihat darah bercucuran di badan jalan.

Sesaat setelah kejadian, warga yang tinggal di sekitar lokasi kecelakaan langsung keluar. Para pengguna jalan juga berhenti untuk melihat apa yang terjadi.

Warga, termasuk beberapa jurnalis yang berada di lokasi juga ikut mencari bantuan, agar jenazah korban bisa segera dibawa ke rumah sakit.

Warga sempat kesulitan menghubungi pihak keluarga korban, karena telepon genggam yang dipakai korban terkunci dengan autentikasi wajah dan sidik jari.

Berselang sekitar 30 menit, tim PMI dan pihak kepolisian pun tiba di lokasi.

Petugas PMI kemudian memasukkan korban ke dalam kantung jenazah dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved