RHK Minggu 14 Maret 2021
RENUNGAN KRISTEN - Yesus Berdoa untuk Kebersamaan Sebelum Ditangkap
Seperti biasanya, Yesus selalu mengajar banyak orang dan murid-murid-Nya. Tapi, Dia sendiri telah menjelaskan kepada mereka
Yohanes 18:1
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti biasanya, Yesus selalu mengajar banyak orang dan murid-murid-Nya. Tapi, Dia sendiri telah menjelaskan kepada mereka bahwa diri-Nya akan menderita dan disiksa, hingga mati demi umat manusia.
Yesuspun memperlengkapi murid-murid-Nya menghadapi masa sengsara-Nya itu. Dia mendoakan semua mereka. Termasuk doa untuk mempersatukan murid-murid dan semua umat-Nya dalam bahasa Latin _Ut Omnes Unum Sint_ (supaya mereka semua menjadi satu) yang kemudian digunakan sebagai semboyan GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia).
Usai mengajar, menguatkan dan mendoakan murid-murid-Nya, Yesus pun memasuki detik-detik tragis dalam hidup-Nya, sebagai Manusia. Itulah saat-saat terakhir bagi Dia menjelang ditangkap.
Dia keluar bersama murid-murid-Nya dan pergi ke seberang Sungai Kidron dan menuju suatu taman. Itulah taman Getsemani. Di situlah Dia berdoa dan di situ pulalah si pengkhianat Yudas Iskariot, menyerahkan-Nya kepada imam-imam kepala, ahli taurat bersama para prajurit bersenjata.
Demikian firman Tuhan hari ini.
_'' Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. '' (ay 1)_
Yesus tahu bahwa Dia akan ditangkap dan akan melewati semua proses itu. Karena itu, Dia mempersiapkan dan memperlengkapi murid-murid-Nya agar siap dan mampu menghadapi situasi super sulit itu. Dia juga tidak ingin ada di antara murid-murid-Nya ikut jadi korban. Kecuali Yudas Iskariot yang mencelakakan dan menghukum dirinya sendiri akibat pengkhianatannya itu.
Kasih Yesus, sungguh dahsyat dan amat sangat luar biasa. Dia tahu semua proses yang amat sangat perih itu, tapi Dia masih saja mengajar orang banyak, memperlengkapi murid-murid-Nya dan mendoakan mereka.
Yesus ingin agar ketika Dia disalib dan menghadapi penghakiman yang amat sangat tidak adil itu, para murid-Nya tidak tercerai berai, meski untuk waktu tertentu mereka tergoncang imannya masing-masing karena kesengsaraan-Nya itu.
Murid-murid tidak tahu, tetapi Yesus memberitahu mereka. Murid-murid berharap agar hal itu tidak menimpa Yesus, namun Yesus menguatkan mereka agar berpegang pada segala pengajaran dan firman yang Dia sampaikan, karena Dia pasti melewati jalan sengsara itu. Supaya mereka tetap kuat dan satu di dalam Dia.
Di detik-detik penangkapan-Nya, Yesus tidak cari aman atau cari selamat untuk diri-Nya. Tapi justeru Dia mengamankan dan menyelamatkan murid-murid-Nya dari penistaan itu. Dia tidak memikirkan diri-Nya, tapi lebih mementingkan anak buah-Nya itu (murid-murid). Itulah Pemimpin Sejati yang rela berkorban demi bawahan, bukan mengorbankan bawahan atau orang lain.
Itulah kedahsyatan kuasa kasih Kristus. Meski Dia akan menderita sengsara, tapi Dia tetap menguatkan murid-Nya. Karena Dia sangat mengasihi mereka dan selanjutnya memakai mereka menjadi alat di tangan-Nya.
Murid-murid tak dapat menjangkau itu. Mata mereka nanti terbuka setelah semua proses itu terjadi dan lewat. Mereka kemudian tahu bahwa semua yang dikatakan Yesus adalah yah dan amin.
Kitapun demikian. Yesus telah berfirman dalam Alkitab, marilah kita berpegang pada firman-Nya itu. Janganlah takut dan gelisah atau bimbang hatimu. Tuhan pasti beserta kita.
Janganlah takut dengan penderitaan dan sengsara yang sedang kita hadapi. Tetapi nantikanlah dalam kepastian iman pertolongan Tuhan dan kemuliaan-Nya yang akan dinyatakan-Nya bagi kita.
Sebab sehabis hujan, pasti akan ada pelangi kasih Allah yang akan kita nikmati sebagai warna kehidupan yang indah dan penuh kemuliaan, Tuhan sediakan bagi kita yang terus setia memikul salib, menyangkal diri dan tetap melakukan kehendak-Nya.
Sebab bagi kita dan keluarga yang setiawanlah tersedia mahkota kemuliaan Allah melebihi apapun juga, baik di dunia maupun di sorga mulia. Maka berbahagialah kita sebagai pengikut dan murid Tuhan Yesus. Amin
DOA: Tuhan Yesus, ampuni kami yang masih hidup menyakiti-Mu. Ajarlah kami selalu taat kepada-Mu dan rela memikul salib. Amin
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ilustrasi-renungan-778.jpg)