Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Aliran Hakekok di Pandeglang

Sosok Pemimpin Kelompok Hakekok, Orang yang Tertutup, Jarang Menyapa Warga, Ajak Ritual Mandi Bareng

A ditangkap bersama kelompok aliran sesat Hakekok, setelah mengadakan ritual mandi bareng, sosok A sangat tertutup pada warga sekitar.

Tribunbanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan
Sosok Pimpinan aliran Hakekok berinisial A (52) di Banten. Mandi bareng bersama pengikut di kawasan perekebunan sawit. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria berinisial A menjadi pimpinan aliran sesat Hakekok.

A mengaku telah berkomitmen kepada Imam Mahdi dan dijanjikan kaya raya.

Namun hal tersebut tak kunjung tersebut.

Mereka lalu mandi bersama sebagai wujud penyucian diri.

Sejumlah 16 orang yang diduga penganut ajaran Hakekok diamankan dan diperiksa oleh polisi.

Pasalnya, mereka menggelar ritual mandi telanjang bersama.

Kegiatan itu dilakukan di penampungan air PT GAL, yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis (11/3/2021).

A ditangkap bersama kelompok aliran sesat Hakekok, setelah mengadakan ritual mandi bareng, sosok A sangat tertutup pada warga sekitar.

Dilansir Tribunnews.com sebelumnya kabar menghebohkan publik datang di di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (11/3/2021).

Polisi mengamankan kelompok hakekok yang terdiri dari pemimpin dan 16 orang anggota kelompok Hakekok.

Polisi berjaga-jaga di sekitar rumah milik A (52), pimpinan dugaan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/aliran-sesat-hakekok' title='aliran sesat Hakekok'>aliran sesat Hakekok</a> di Desa <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/karangbolong' title='Karangbolong'>Karangbolong</a>, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, diberi garis polisi pada Jumat (12/3/2021). Sebelumnya polisi mengamankan 16 orang anggota kelompok aliran Bakekok di desa tersebut usai laporan ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana.

Imah (40) salah satu warga setempat mengaku sangat terkejut dengan penangkapan pimpinan Hakekok, A dan belasan pengikutnya pada Kamis kemarin.

Menurutnya, kejadian tersebut dilakukan pada siang hari menjelang sore.

"Kaget, karena saya juga tidak tahu ada apa sebenarnya. Posisinya disitu lagi ngejemur pakaian, tiba-tiba polisi datang dan menangkap," ujarnya saat ditemui di rumahnya di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang.

Menurutnya, A terbilang sosok yang tertutup. A terbilang sangat jarang keluar rumah dan tidak pernah mengikuti acara pengajian rutin yang dilakukan oleh warga sekitar.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved