Terkini Nasional
Kisah Soeharto jadi Presiden Selama 32 Tahun, Awal Mula Kejayaannya Gantikan Ayah Megawati
Penunjukan itu berdasarkan TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini 55 tahun lalu, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Presiden Indonesia pada 12 Maret 1967 menggantikan Soekarno.
Penunjukan itu berdasarkan TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno.
Saat itu, status Soeharto baru menjadi "pejabat presiden".
Dalam TAP MPR itu disebutkan juga bahwa Soekarno dilarang melakukan kegiatan politik sampai dengan pemilihan umum.
Pada 11 Maret diyakini sebagai hari dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 atau yang dikenal Supersemar.
Ketika itu, Soeharto mengaku mendapat mandat dari Presiden Soekarno untuk memulihkan keamanan negara.
Indonesia menjadi berantakan setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia.
Mendapat mandat yang disebut sebagai Supersemar, Soeharto memulihkan keamanan negara.
Tak hanya itu, Soeharto juga mengambil alih kepemimpinan nasional.
Hari dikeluarkannya Supersemar menjadi awal kejayaan Soeharto.
Setahun kemudian, Maret 1967, Soeharto ditunjuk sebagai pejabat presiden menggantikan ayah dari Megawati yaitu Soekarno, berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No XXXIII/1967 pada 22 Februari 1967.
Kejayaan Soeharto bertahan hingga 32 tahun.
Pada 11 Maret 1988, Soeharto kembali dilantik menjadi Presiden Indonesia untuk ketujuh kalinya.
Saat itu, ia berpasangan dengan BJ Habibie sebagai wakil presiden.