Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Jumat 12 Maret 2021, Kisah Para Rasul 8:2 : Ratap Tangis Orang Saleh
Ratapan orang saleh adalah doa dalam keyakinan iman yang teguh kepada Tuhan. Allah mendengar dan mengasihi orang yang berseru dan berserah kepada-Nya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Kenangan kepada orang benar, mendatangkan berkat." (Amsal 10:7b). Demikianlah juga terhadap Stefanus.
Dia adalah orang saleh yang hidupnya benar. Dia hidup penuh Roh dan kasih karunia Allah, sehingga dia melakukan banyak mujizat.
Namun ketaatan kepada Allah dan karena segala kebaikannya itulah, sehingga dia mati dilempari tanpa ada yang dapat membelanya.
Sejumlah orang saleh yang menyaksikan perbuatan keji itu, tak mampu berbuat apapun. Mereka tak berdaya. Mereka kemudian mengangkat mayat sang martir itu.
Mereka menguburkan mayat Stefanus dan meratapinya dengan sangat. Sebab mereka sangat terkenang dengan perbuatan baik serta karya pelayanan yang telah diperankan dan diteladankan oleh Stefanus. Itulah sebabnya mereka sangat meratapi kematiannya.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. (ayat 2)

Kematian Stefanus sangat memilukan dan mendukakan orang-orang saleh di jemaat mula-mula. Mereka sangat kehilangan orang yang sangat komit dalam pelayanan dan tiada pernah takut memberitakan Injil.
Namun demikian, hal itu tidak mengendorkan semangat mereka memberitakan Injil.
Justru ratapan mereka menjadi doa kepada Tuhan yang sekaligus sebagai vitamin bagi mereka dalam memberitakan Injil. Semangat mereka tidak kendor, iman mereka justeru semakin menyala-nyala.
Penderitaan dan kematian orang saleh telah memantik semangat mereka berkorbar dan terus menyala lebih dahsyat lagi.
Orang saleh dan orang percaya terus bertambah banyak bag jamur di musim hujan, meski penderitaan dan aniaya mengancam mereka.
Ratapan orang saleh adalah doa dalam keyakinan iman yang teguh kepada Tuhan. Allah mendengar dan mengasihi orang yang berseru dan berserah kepada-Nya.
Meski Stefanus gugur dalam pelayanan, tapi tidak menggugurkan semangat pelayanan orang saleh.
Mereka malah lebih bangkit, satu orang saleh gugur, ribuan bahkan berjuta orang salah bertobat dan menjadi saleh, yang bertumbuh subur dan berkembang menyebar luas ke berbagai penjuru bumi. Bertumbuh bagai jamur dimusim hujan, masif dan massal.
Itulah Injil. Semakin dihambat, kian merambat.
Kematian Stefanus adalah harga yang harus dia bayar untuk kebangkitan Injil Kristus.
Banyak orang yang tidak mengenal Yesus menjadi percaya, atas kesaksian dan penginjilan Stefanus bersama para rasul, para murid, orang-orang saleh dan semua pengikut Kristus.
Di balik pengorbanan dan penderitaan orang percaya, pasti ada maksud Tuhan yang indah dan luar biasa bagi semua umat Tuhan.
Pengorbanan dan kematian Stefanus bukan hanya menjadi kemuliaan bagi dirinya, tapi menjadi kebangkitan orang percaya. Jadi, tidak ada kematian dan penderitaan orang percaya yang sia-sia. Semuanya selalu ada rencana Allah yang luar biasa bagi umat-Nya.
Karena itu semua umat yang percaya, harus bergandengan tangan, bersama melayani Tuhan. Harus saling menopang dan mendukung, bukan saling menjatuhkan atau mencari untung, termasuk di tengah pandemi Covid 19 saat ini.
Kita tidak akan menderita lagi seperti Stefanus. Ada penderitaan dalam bentuk lain yang kita hadapi.
Sebagai keluarga Kristen, hadapilah setiap masalah dan penderitaan hidup dalam kesalehan kepada Tuhan Yesus. Tetaplah taat dan setia meski harus menderita.
"Ratapan" kita sekarang adalah mendoakan agar semua orang percaya tidak kalah dalam penderitaan dalam bentuk apapun.
Tetapi tetap hidup benar, setia dan taat kepada Tuhan. Apapun tantangan yang kita hadapi, tetaplah setia dan taat.
Sehingga yang pertama-tama kita ratapi adalah diri kita sendiri. Ratapilah dalam doa agar kita benar-benar hidup sebagai orang benar.
Kitapun diberkati untuk menjadi berkat bagi semua orang, terutama bagi mereka yang menderita karena kebenaran dan karena apapun juga. Amin
Doa: Tuhan Yesus, tuntun kami agar meratapi hidup kami yang berdosa, dan kembali ke jalan-Mu dalam hidup yang setia dan taat kepada-Mu. Amin. (Jackried Maluenseng)