Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Travel

Mengintip Desa Wisata Batu Minut, Makan Durian Sambil Telusuri Tapak Kaki Raksasa Leluhur Minahasa

Kadis Pariwisata Minut Audy Sambul mengatakan, ada 30 desa wisata rintisan yang muncul di Minut.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Istimewa
Festival durian di Desa Batu, Minahasa Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Desa-desa di Kabupaten Minut berlomba jadi desa wisata. Terinspirasi Desa Marinsow dan Pulisan di kawasan KEK Pariwisata Likupang.

Kadis Pariwisata Minut Audy Sambul mengatakan, ada 30 desa wisata rintisan yang muncul di Minut.

"Salah satunya desa Batu," kata dia kepada Tribun Manado Rabu (10/3/2021) di kantor Pemkab Minut.

Apa sih keunggulan desa batu yang terletak di Kecamatan Likupang Barat ?

Ingat durian ingat Desa Batu. Ya, Desa ini dikenal sebagai penghasil durian hingga kerap diidentikkan dengan durian.

Durian Batu memang gurih, besar serta manis.

Terdapat 16 varietas durian di desa itu yang segera beroleh hak paten. 

Setiap tahun di desa itu digelar Festival Durian dengan aneka lomba yang unik. Salah satunya lomba belah duren. UMKM bertebaran di desa itu. Produknya pancake durian yang laris manis. 

Desa Batu berjarak sekira 48 kilometer dari Airmadidi, ibu kota Minut. 

Dari Manado perjalanan ke desa Batu dapat ditempuh lewat jalur darat dengan memakan waktu 2 jam.

Bisa memakai Damri atau sewa kendaraan.

Kekayaan desa batu ternyata tak hanya durian. 

Desa tersebut punya kekayaan budaya yang melimpah ruah.

Kekayaan budaya tersebut berupa sejumlah peninggalan batu bertuah yakni Batu Raja, Batu Dodika Pasela, Batu Piring serta sebuah Batu bertanda telapak kaki raksasa berukuran 80 sentimeter.

Semua batu tersebut adalah peninggalan dari Dotu Rottie, pendiri desa tersebut. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved