Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB di Papua

Kolonel Czi IGN Suriastawa Bongkar Strategi Teror KKB, Manfaatkan Medsos, Ada Dua Kelompok Lain

Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa,membongkar kekuatan KKB  ketika melakukan serangan gerilya terhadap aparat gabungan

Editor: Alpen Martinus
Tribunnews.com
Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua () 

TRIBUNMANADO.CO.ID-Aksi teror yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua masih terus terjadi.

Bahkan tak jarang kobannya adalah rekan mereka sendiri, juga petugas.

Rupanya ada strategi yang mereka gunakan.

Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa,

membongkar kekuatan KKB  ketika melakukan serangan gerilya terhadap aparat gabungan TNI-Polri.

Baca juga: Sosok Naoko Nemoto Istri ke Lima Presiden Soekarno, Pulang Berbinis ke Jepang, Lihat Parasnya Kini

Menurut Suriastawa, dalam melakukan serangan, KKB yang berada di gunung-gunung Papua,

biasanya bergerak dalam kelompok-kelompok kecil, tidak besar seperti yang dibayangkan atau dilihat dari foto yang beredar.

Dari mereka yang bergerak untuk melakukan serangan itu,

lanjut Suriastawa, tidak semua personel KKB dilengkapi atau membawa senjata api.

"Jadi, jangan dibayangkan seperti foto mereka di medsos,

yang bergerombol puluhan atau ratusan orang dan semuanya bersenjata," kata Suriastawa melalui keterangan resminya pada Senin (8/3/2021).

Suriastawa mengatakan, jumlah personel KKB yang melakukan serangan gerilya biasanya berjumlah 5 sampai 7 orang.

Dari jumlah tersebut, paling banyak hanya dua orang yang membawa senjata api.

Baca juga: Ingat Zul Zivilia? 18 Tahun Dipenjara, Istri dan 4 Anaknya Terlantar, Terpaksa Jual Semua Gitar

"Dalam aksi gerilyanya, dari 5-7 orang hanya 1 atau 2 yang bersenjata dan bila terjadi kontak senjata," ucap Suriastawa.

Ketika kontak senjata terjadi dan ada satu atau dua personel KKB yang terluka atau tewas,

maka personel yang selamat langsung menjalankan tugasnya membawa kabur senjata api.

"Orang yang selamat bertugas membawa kabur senjata," ujarnya.

Setelah itu, mereka mendokumentasikan rekannya yang tewas tersebut untuk kemudian diunggah di media sosial.

Postingan itu biasanya dibumbui narasi bahwa korban adalah warga sipil.

"Mereka kemudian memposting di medsos mereka bahwa korban adalah warga sipil karena tidak bersenjata," tutur Suriastawa.

Lebih lanjut, Suriastawa mengatakan, KKB merupakan salah satu sayap gerakan Organisasi Papua Merdeka.

Namun, masih ada dua gerakan lagi yakni sayap politik dan kelompok klandestin.

Suriastawa melanjutkan, ketiga sayap gerakan tersebut

memanfaatkan media sosial atau medsos untuk saling berkomunikasi.

Biasanya, mereka berkomunikasi untuk merencanakan aksi.

Selain itu, juga untuk menyebarkan berita bohong.

Baca juga: Masih Ingat Ucok Baba ? Jual Durian Demi Hidupi Keluarga, Kini Jualannya Sepi

Hal itu dilakukan untuk membentuk opini publik, sehingga membuat citra buruk tentang pemerintahan Indonesia,

termasuk TNI-Polri terkait persoalan Papua.

"Tiga sayap gerakan ini memanfaatkan medsos untuk saling berkomunikasi,

merencanakan aksi dan menyebarkan berita bohong," ucap Suriastawa.

"Membentuk opini buruk memang cara mereka untuk menyudutkan

pemerintah Indonesia (termasuk TNI/Polri) terkait masalah Papua melalui berbagai platform medsos."

Suriastawa menambahkan, pihak yang dihadapi TNI-Polri saat ini bukan lagi hanya dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Melainkan juga kelompok klandestin.

Kelompok tersebut, kata Suriastawa, berada di dalam maupun luar negeri.

Selain itu, profesi kelompok ini bisa apa saja.

"Jadi, yang dihadapi bukan hanya Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang ada di gunung-gunung saja," kata Suriastawa.

"Tetapi juga politik (dalam dan luar negeri) dan kelompok klandestin yang bisa berprofesi apapun."

(KompasTV/Tito Dirhantoro)

Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Kekuatan KKB di Papua saat Serang TNI-Polri Terbongkar, Ternyata Ini Strategi Mereka

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved