Partai Demokrat
Kamhar Lakumani Sebut Darmizal Sampaikan Informasi Palsu: Tangisannya Sebuah Lelucon
Darmizal sebelumnya menuding bahwa DPP Partai Demokrat mewajibkan kepada seluruh pengurus dan kader di daerah untuk memberikan uang setoran.
(Foto: Kamhar Lakumani)
Seruan Ibas soal Dualisme Partai Demokrat Antara AHY dan Moeldoko
Dalam kesempatan lain, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menyampaikan seruan terkait persoalan di tubuh partai berlambang bintang mercy itu.
Partai Demokrat tengah dihadapkan dengan persoalan dualisme menyusul digelarnya kongres luar biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Rabu (10/3/2021), Ibas menyebut bahwa peran negara sangat dibutuhkan untuk meluruskan persoalan di Partai Demokrat.
Oleh karenanya, ia yakin negara akan hadir menyelesaikan perseoalan tersebut.
"Sebagai Anggota DPR RI yang telah terpilih tiga kali secara langsung, saya yakin negara akan tetap hadir dalam persoalan ini," ujar Ibas dalam pertemyannya dengan para anggota fraksi Demokrat DPR RI.
"Ya, saya masih yakin, negara hadir, pemimpin negeri ini punya nurani untuk melihat mana yang benar, mana yang salah," yakinnya.
Menurut Ibas, KLB Partai Demokrat yang memunculkan Kepala Staf Presiden (KSP) sebagai ketua umum bisa merusak proses demokrasi di Tanah Air.
Ia tidak memungkiri bahwa KLB dalam partai politik memang bisa saja terjadi.
Namun dikatakannya harus sesuai dengan mekanisme yang benar.
"Saya masih percaya bahwa demokrasi itu sesungguhnya indah, jika dilihat dan dilakukan semua melalui proses yang benar, beretika, dan sesuai konstitusi," kata Ibas.
"Kami sebagai anggota DPR terpilih dengan cara dan dalam kehidupan demokrasi, pemimpin negara pun demikian."
"Jadi tidak ada alasan bagi kita semua, termasuk pemerintah, untuk ikut terlibat atau mendukung dalam upaya-upaya merusak demokrasi," tegasnya.
Oleh karenanya, sebagai wakil rakyat dan menjadi bagian dari pejabat negara, Ibas menegaskan akan berusaha menyelamatkan demokrasi dari tangan-tangan yang ingin meciderai demokrasi.