Partai Demokrat
Pengamat Politik Sebut Konflik Demokrat by Design
Perpecahan di tubuh partai Demokrat menurut amatan saya adalah by design. Bukan konflik biasa.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengamat Politik Ferry Liando mengutarakan jika perpecahan di tubuh partai Demokrat menurut amatannya adalah by design.
"Bukan konflik biasa. Demokrat adalah salah satu parpol besar dan berpotensi akan mengganggu koalisi parpol penguasa pada pemilu 2024 nanti," ujar Liando.
Kata Liando, sehingga cara untuk melumpuhkan partsi itu adalah dengan cara dipecah belah.
Ini gaya politik devide et impera.
Selain target pemilu 2024, pemecahan partai Demokrat juga dimaksudkan juga untuk kepentingan jangan pendek.
Baca juga: PDIP Partai Terbuka, Sambut Hangat Politisi yang Ingin Bergabung, Syerly Sompotan-Yasti Merapat
Baca juga: Jalankan Vaksinasi dan Terapkan Prokes, Kasus Covid-19 di Kabupaten Minahasa Terkonfirmasi 0
Baca juga: Triwulan Pertama, Dinas PMPTSP Raup Rp 294 Juta dari Retribusi Perizinan
Partai koalisi yang sedang berkuasa menghendaki agar usulan kebijakan yang ditawarkan di DPR tidak lagi mendapatkan penolakan dari kekuatan politik lain di parlemen.
Jika kementerian hukum menerima hasil KLB maka sudah pasti Demokrat sudah dalam genggaman penguasa.
Modus devide et impera Ini sudah berlangsung sejak orde baru.
PDI pimpinan Megawati terpecah dengan PDI pimpinan Surjadi.
Di zaman reformasi PKB, Gokar, PPP sudah mengalami.
Baca juga: Pemkot Tomohon Suport Penuh MKM Untuk Pelaksanaan Kongres Adat Wangko Minahasa
Baca juga: Medy Lensun Ucapkan Selamat Terpilihnya Annie Dondokambey Sebagai Ketua PMI Sulut
Baca juga: Ada Diskon hingga Rp 660 Ribu hingga Gratis Servis Motor Honda
Akhir dari perseteruan itu adalah masuknya parpol - parpol itu dalam kantrol dan genggaman kekuasaan pemerintah.
Salah satu sebab Gerindra cepat banting setir mendukung kelompok koalisi pemerintah diduga karena menghindari upaya mutilasi seperti ini.

Kemungkinan ke depan PKS akan bernasib sama.
Namun cara yang dilakukan kemungkinan akan berbeda dengan nasib Demokrat.
Tokoh PKS Fajri Hamzah penerima bintang jasa dari presiden sedang menkonsolidasi pembentukan partai gelora bersama mantan presiden PKS Anis Matta dan Mahfuz Sidik .
Baca juga: Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana Bersyukur Kedatangannya Disambut dengan Baik
Baca juga: Peringati International Womens Day 2021, Aliansi Perempuan Bitung Bersuara Gelar Aksi Damai