Hari Perempuan Internasional
Masalah Kesenjangan Akses Keuangan Perempuan RI yang Dipaparkan Sri Mulyani di Depan Ratu Belanda
Acara Women's World Banking Virtual Conference ini juga turut dihadiri Ratu Belanda Maxima Zorregieta Cerruti.
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada beberapa permasalahan akses keuangan perempuan di Indonesia yang dipaparkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Pemasalahan tersebut dipaparkannya dalam acara Women's World Banking virtual Conference.
Acara Women's World Banking Virtual Conference ini juga turut dihadiri Ratu Belanda Maxima Zorregieta Cerruti.
• HASIL Chelsea vs Everton, Bungkam Tim Asuhan Ancelotti, The Blues Mantap di Zona Liga Champions
• Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD Halaman 119-123, Buku Tematik Panas dan Perubahannya
• GEMPA 5.5 SR Tadi Malam, Tercatat BMKG Terjadi di Laut, 3 Daerah Merasakan Guncangan
Diujelaskan Sri Mulyani, pandemi menyebabkan dampak yang lebih berat bagi perempuan bila dibandingkan dengan laki-laki.
Ia mengatakan, sebelum pandemi, perempuan sudah lebih sulit untuk bisa mendapatkan akses terhadap layanan keuangan.
"Mulai dari untuk mendapatkan akses keuangan serta layanan institusi keuangan lain perempuan cenderung kesulitan, di sisi lain merek juga cendedrung memiliki literasi keuangan yang lebih rendah, apalagi bila ditambahkan dengan teknologi digital, mereka jauh lebih tertinggal," ujar Sri Mulyani dalam webinar yang diadakan secara virtual tersebut, Senin (8/3/2021).
Ia pun mengatakan, hal itu menjadi tantangan bagi pemerintah yang di masa pandemi Covid-19 menyalurkan bantuan secara tunai melalui transfer perbankan.
Namun demikian ia mengatakan, beragam program pemerintah baik dalam bentuk bansos tunai maupun bantuan berupa Banpres Produktif Ultra Mikro (BPUM) yang ditujukan kepada Pelaku UMKM sekaligus menjadi sarana pemerintah membuka akses terhadap layanan keuangan sekaligus edukasi terhadap teknologi digital kepada perempuan.
"Ini tantangan yang kita hadapi. Dan kita mendukung perempuan dengan beragam program yang sudah ada dan tersambung ke bank," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah berupaya mendirikan sebuah holding BUMN untuk keuangan mikro yang bisa memberikan akses modal kepada 15 juta hingga 28 juta klien.
"Memahami keuangan digital ini yang kita coba lakukan dalam rangka membantu perempuan dari yang awalnya memiliki keterbelakangan akses dibandingkan laki-laki, di sisi lain memanfaatkan situasi Covid-19 agar mereka bisa mengejar ketertinggalan tersebut, dan ini termasuk hal yang paling penting," ujar Sri Mulyani.
• Peringatan Dini Hari Ini Selasa 9 Maret 2021, BMKG: Ini Daerah yang Berpotensi Cuaca Ekstrem
• 6 Zodiak Ini Terlahir Mandiri serta Jarang Meminta Bantuan Orang Lain, Zodiakmu Termasuk?
• Penampilan Terbaru Lucinta Luna, Wajah Penuh Brewok : Kirain Master Limbad
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/menteri-keuangan-sri-mulyani-indrawati-347347.jpg)