Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Basmi Ingin Bitung Kiblat Perikanan Nusantara

Basmi jelaskan, dari data terkini yang dia himpun ada 5 jota ton per tahun hasil perikanan yang diperoleh di tiga WPP-NRI.

ISTIMEWA/FACEBOOK
Basmi Said Ketua Asosiasi Unit Pengolahan Ikan (UPI) Kota Bitung. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Basmi Said Ketua Asosiasi Unit Pengolahan Ikan (UPI) Kota Bitung menjelaskan, saat ini untuk persoalan perikanan satu diantaranya adalah Wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI), setiap perusahan perikanan di Kota Bitung hanya diberikan izin ke 1 WPP-NRI dan menurut hemat Basmi minimal mesti dua.

Basmi jelaskan, dari data terkini yang dia himpun ada 5 jota ton per tahun hasil perikanan yang diperoleh di tiga WPP-NRI.

Pertama WPP-NRI 715 meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk Berau.

WPP-NRI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera dan WPP-NRI 717 meliputi perairan Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik.

"Dari tiga WPPNRI yang ada, kami perusahan perikanan ini diizinkan dua WPPNRI. Karana saat ini hanya satu yang diizinkan," kata Basmi.

Pertimbangannya, pertama agar kapal bisa leluasa kesana kemarin.

Kemudian ketika di wilayah Selatan berombak, kapal tidak bisa pindah haluan ke wilayah Barat dan begitu sebaliknya karena izinnya hanya satu WPP-NRI.

Kemudian pelaku usaha perikanan, kerap diperhadapkan dengan izin lintas daerah. Izin yang sudah digenggam dari Sulut, tidak bisa di pakai ketiak berada di daerah luar seperti di Maluku.

Jika kapal masuk melakukan penenangkapan, oleh daerah setempat dianggap melanggar.

"Ini butuh pendekatan lintas provinsi," tambah pria yang juga sebagai tenaga pengajar di sebuah sekolah tinggi ekonomi di Kota Bitung STIE Petra Bitung.

Untuk mengurus perizinan kapal di dua daerah, pihaknya mengkleim  tidak ada masalah bisa di penuhi.  

Saat ini, ada 180 juta karton ikan kaleng per tahun kebutuhan ikan di Dunia, Eropa dan Amerika.

Potensi perikanan di dunia harus di tangkap Kota Bitung Bitung, untuk manfaatkan seluasnya kepada  masyarkat dan kembalikan kejayaan Bitung kota perikanan.

"Kami ingin kiblat perikanan Nusantara di Kota Bitung, kembalikan Bitung penuntu harga bukan Bangkok price dan General Santos Price, mulai dari Tuna Cakalang dan jenis ikan lainnya. Sehingga cara yang harus dilakukan perluas perizinan di WPP-NRI, wilayah tidak dibatasi," tandasnya.

Keberadaan perusahan ikan di Bitung ini, di tunjang dengan perusahan penangkap ikan berbagai jenis seperti long line, hand line, pursine, kapal pengangkut dan lainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved