Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Demokrat

Moeldoko Jadi Ketum Partai Demokrat, Pengamat Sebut Ada Keterlibatan Istana: Sudah Jelas

KLB yang diselenggarakan sejumlah kader senior Demokrat itu menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Editor: Ventrico Nonutu
(Tribunnews.com/ Theresia Felisiani)
Moeldoko. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat diadakan di Deliserdang, Sumatera Utara pada Sabtu (6/3/2021) lalu.

Pelaksanaan KLB tersebut diyakini ada keterlibatan dari pihak Istana.

Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik Feri Amsari.

Baca juga: Sandiaga Uno Minta Tips ke Olly Dondokambey, Cara Lobi Sulut Masuk 5 Destinasi Super Prioritas

Baca juga: Ashanty Sudah Sembuh dari Covid-19, Namun Belum Ingin Tidur Bersama Anang, ya Sudah

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Minggu (7/3/2021).

Diketahui KLB yang diselenggarakan sejumlah kader senior Demokrat itu menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Walaupun begitu, pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan tidak pernah campur tangan dalam urusan internal partai.

"Apapun syarat membentuk KLB di dalam AD/ART, AD/ART itu tidak boleh lebih tinggi daripada kehendak Undang-undang Partai Politik," kata Feri Amsari menanggapi hal itu.

"Ini juga bertujuan menjaga agar partai kita tidak semrawut urusannya," lanjut Direktur Pusako Universitas Andalas ini.

Ia menyinggung kasus serupa pernah terjadi di partai lainnya.

Konflik partai tersebut juga sudah sampai dibawa ke hukum.

Walaupun begitu, penyelesaikan konflik partai politik ini dianggap tidak adil menurut Feri.

"Kejadian apa yang dilalui Demokrat ini 'kan berulang, sudah pernah dialami oleh beberapa partai lain terkait perselisihan dan ujungnya selalu sebenarnya soal ruang atau peran pemerintah dalam perselisihan partai pemerintah itu tidak pernah fair," jelas Feri.

Selanjutnya, ia menyoroti pernyataan Mahfud MD.

Feri menilai pernyataan itu hanya mengalihkan isu.

"Apa yang disampaikan Prof Mahfud kepada kita, sebenarnya bagi saya lebih mirip kamuflase saja," komentar pengamat politik ini.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved