Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kudeta Demokrat

AHY dan SBY Kompak Menyindir Moeldoko, KSP: ''Jangan Menekan-nekan, Saya Prihatin''

SBY dan AHY melontarkan sindiran kepada Moeldoko yang ditetapkan sebagai Ketum Partai Demokrat dalam KLB di Deliserdang, Sumut.

Editor: Frandi Piring
ANTARAFOTO/M RISYAL HIDAYAT
Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) menyinggung keras Jenderal TNI (Purn) Moeldoko setelah KLB Partai Demokrat kubu kontra AHY selesai dilaksanakan.

Hasilnya, Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Penetapan Moeldoko itu mengundang tanggapan dari SBY dan AHY.

AHY mengatakan, sikap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko bukan sikap dan perilaku seorang kesatria.

Menurut AHY, Moeldoko telah memungkiri pernyataannya selama ini yang menyebut bahwa dia tidak terlibat dalam upaya makar atau pengambilalihan kekuasaan di Partai Demokrat.

"Jadi, sekali lagi saya mengatakan bahwa apa yang ia sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri, melalui kesediannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal," ucap AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi 41, Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2021).

"Bagi kami sikap dan perilaku tersebut bukanlah sikap dan perilaku yang kesatria. Bukan juga sikap dan perilaku yang bisa dijadikan contoh yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia dan bagi generasi muda," kata dia.

Dalam pernyataannya tersebut, AHY juga menyinggung bahwa dia dan Moeldoko sama-sama mantan prajurit TNI AD.

Dalam dunia keprajuritan, AHY mengatakan bahwa seorang junior harus menghormati seniornya.

AHY <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/moeldoko' title='Moeldoko'>Moeldoko</a>

(Foto: AHY dan Moeldoko)

Baca juga: SBY Merasa Bersalah dan Malu Sempat Beri Jabatan Kepada Moeldoko: Perwira Tidak Terpuji

Namun, menurut AHY, dengan sikap yang ditunjukan oleh Moeldoko, ia memahami bahwa tidak semua senior di dunia keprajuritan bisa menjadi teladan.

"Kami tentu sangat menghormati senior-senior dan para pendahulu.

Saya juga dulu adalah prajurit, beliau (Moeldoko) juga adalah prajurit, dalam dunia keprajuritan menghormati senior adalah sesuatu yang wajib kita lakukan," tutur AHY.

"Tapi dari para senior pula, saya mendapatkan pelajaran bahwa tidak semuanya bisa menjadi contoh yang baik," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved