Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Internasional

WHO: Virus Corona Sudah Ditakdirkan Menjadi Endemik Bahkan Saat Vaksin Mulai Diluncurkan

Pandemi Covid-19 ini bisa menjadi endemik, penjelasan tersebut dijelaskan oleh Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Editor: Rhendi Umar
FABRICE COFFRINI / AFP via KOMPAS.COM
Tanda Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diambil pada akhir 29 Mei 2020 di kantor pusat WHO, di Jenewa, Swiss, tampak kotor. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi Covid-19 ini bisa menjadi endemik, penjelasan tersebut dijelaskan oleh Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO menyatakan, meskipun pandemi virus corona yang terjadi saat ini di dunia sangat parah, kasus ini belum tentu yang besar.

Pakar WHO mengatakan, dunia harus belajar untuk hidup dengan Covid-19.

"Virus corona sudah ditakdirkan menjadi endemik, bahkan saat vaksin mulai diluncurkan," kata Profesor David Heymann, ketua kelompok penasihat strategis dan teknis WHO untuk bahaya infeksi pada pengarahan media terakhir WHO untuk tahun 2020.

Dia menambahkan, “Dunia mengharapkan kekebalan kawanan, yang entah bagaimana penularannya akan menurun jika cukup banyak orang yang kebal."

Namun, Heymann, yang juga merupakan seorang ahli epidemiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan konsep kekebalan kawanan telah disalahpahami.

“Tampaknya takdir SARS-CoV-2 [Covid-19] menjadi endemik, seperti halnya empat virus corona manusia lainnya, dan akan terus bermutasi saat berkembang biak di dalam sel manusia, terutama di area dengan penerimaan yang lebih intens," paparnya seperti yang dilansir dari The Guardian (29/12/2020).

“Untungnya, kami memiliki alat untuk menyelamatkan nyawa, dan ini dikombinasikan dengan kesehatan masyarakat yang baik akan memungkinkan kami untuk belajar hidup dengan Covid-19,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala program kedaruratan WHO, Dr Mike Ryan mengatakan, skenario yang mungkin terjadi adalah virus akan menjadi virus endemik lain yang akan tetap menjadi ancaman, tetapi tingkat ancaman yang sangat rendah dalam konteks program vaksinasi global yang efektif.

"Masih harus dilihat seberapa baik vaksin tersebut digunakan, seberapa dekat kita mencapai tingkat cakupan yang memungkinkan kita memiliki kesempatan untuk melakukan eliminasi,” katanya. 

“Keberadaan vaksin, bahkan dengan efikasi tinggi, bukanlah jaminan untuk memberantas atau memberantas penyakit menular. Itu adalah standar yang sangat tinggi untuk kami lewati," urai Ryan.

Melansir The Guardian, Ryan menegaskan, itulah mengapa tujuan pertama dari vaksin itu untuk menyelamatkan nyawa dan melindungi yang rentan. 

Ryan memperingatkan bahwa pandemi berikutnya mungkin lebih parah. “Pandemi ini sangat parah… telah mempengaruhi setiap sudut planet ini. Tapi ini belum tentu yang besar.

Ini adalah panggilan untuk membangunkan. Kami sekarang belajar, bagaimana melakukan sesuatu dengan lebih baik: sains, logistik, pelatihan dan tata kelola, bagaimana berkomunikasi dengan lebih baik. Tapi planet ini rapuh," paparnya.

Kepala ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan mengatakan vaksinasi terhadap virus tidak berarti tindakan kesehatan masyarakat seperti jarak sosial akan dapat dihentikan di masa depan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved