SBY Dituding Tak Berdarah-darah Besarkan Partai Demokrat, Pengurus: Ini Namanya Manipulasi Sejarah
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut tudingan itu sebagai manipulasi sejarah pembentukan Partai Demokrat
"Di antara deklarator itu, bahkan ada nama staf pribadi SBY."
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (Antara Foto)
"Setelah partai terbentuk, Ani Yudhoyono, istri SBY, juga didapuk menjadi wakil ketua umum."
"Hal-hal tersebut demi meyakinkan publik dan menjadi representasi SBY di Demokrat."
"Ini kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri, kalau dibilang tidak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, itu ketahuan orang yang tidak paham sejarah."
"SBY sendiri tak pernah mengklaim berdirinya Demokrat sebagai perjuangannya sendiri," bebernya.
Lebih lanjut, Herzaky heran jika kini banyak deklarator atau pendiri partai yang merasa lebih besar dan berjasa mendirikan partai.
Dia mengakui, Demokrat memang didirikan untuk menjadi kendaraan politik mendorong SBY menjadi calon presiden.
"Publik memilih Demokrat karena ingin Pak SBY punya kendaraan politik."
"Realita politik menyebutkan kalau tidak ada figur Pak SBY, orang enggak akan memilih Partai Demokrat, enggak segitu angkanya."
"Sebagai contoh, suara Partai Demokrat 20 persen di tahun 2009, suara Bapak SBY 61 persen."
"Ini saja sudah menunjukkan, ketokohan Bapak SBY itu sangat penting bagi Partai Demokrat," tuturnya.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Pecat 7 Kader
Sebelumnya, DPP Partai Demokrat memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat, kepada 7 kader yang terlibat dalam gerakan kudeta Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).