Tokoh Nasional
Kisah Brigjen Herman Nyaris Mati di Tangan Soeharto, Ditodong di Wajah Pakai Revolver
Tanpa berbicara apa-apa, Soeharto hanya membuka laci mejanya dan mengambil sesuatu.Sepucuk pistol revolver diarahkan tepat ke muka Herman.
TRIBUNMANADO.CO.ID -Sosok Presiden Seoharto terkenal tak terlalu banyak bicara, namun sangat berbahaya jika sedang emosi.
Ia tak segan melakukan tindakan yang dianggap berbahaya bahkan bisa menghilangkan nyawa.
Ada satu jendral yang sempat nyaris kehilangan nyawa, jika saja Soeharto melakukan hal gila tersebut.
Soeharto ternyata pernah mengarahkan senjata api ke seorang Jenderal TNI.
Itu terjadi saat Soeharto belum menjadi Presiden Republik Indonesia.
Tepatnya, saat Soeharto masih menjadi Pangkostrad.
Baca juga: Foto Miris Seorang Suster Katolik Berlutut Sambil Menangis di Depan Militer, Ini Permohonannya

Sang Jenderal TNI pernah nyaris ditembak revolver oleh Soeharto karena dianggap 'melangkahinya'.
Dilansir dari manuskrip otobiografi berjudul 'Cerita Seorang Tentara: Cuplikan Riwayat Kehidupan Herman Sarens Sudiro',
perwira TNI yang pernah nyaris ditembak Pak Harto itu adalah Brigadir Jenderal TNI (Purn) Herman Sarens Soediro.
Soeharto saat itu sudah sangat marah dan menodongkan senjata api revolver
ke kepala Jenderal TNI (Purn) Herman Sarens Soediro yang kala itu jadi bawahannya
Ceritanya berawal pada 2 Oktober 1965 pukul 09.00 pagi,
ketika Herman sedang mandi di rumahnya di Jalan Daksa Kebayoran Baru.
Baca juga: Gaya Seragam Gibran Pertama Masuk Kantor, Pakai Celana Model Baggy Pants
Tiba-tiba sang istri menggedor pintu dari luar karena ada telepon penting dari markas Kostrad.
Panglima Kostrad, Mayor Jenderal Soeharto memerintahkan Herman agar segera menghadap dirinya.