Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kriminal

Pembunuhan Sadis di Blitar Gegerkan Warga, Bos Sembako Tewas, Kepala Tertutup Sarung, Tangan di Ikat

Pembunuhan sadis di Blitar gegerkan warga, bos sembako ditemukan tewas dengan tangan terikat dan kepala tertutup sarung

Editor: Erlina Langi
SURYA.co.id/Imam Taufiq
Petugas saat melakukan olah TKP di lokasi pembunuhan sadis di Blitar 

Bahkan, tak hanya itu, korban juga dibuat setengah telanjang.

Sebab, sarung yang dikenakan korban itu, dilepas oleh pelaku, dan dipakai menutup wajah korban sehingga korban hanya mengenakan kaos singlet dan celana dalam.

"Kami masih melakukan penyelidikan, apakah kasus ini bermotif perampokan atau ada motif lainnya," kata Kapolres Blitar, AKBP Leonard M Sinambela yang berada di TKP.

Leonard mengaku belum bisa menjelaskan banyak lebih detail kasus tersebut.

Namun, hasil olah TKP sementara, sepertinya belum ditemukan barang korban yang hilang.

Misalnya, telepon seluler korban ditemukan tergeletak di kamar tidurnya.

Termasuk, beberapa sepeda motornya dan mobilnya juga ada.

Untuk barang berharga lainnya, lanjut Leonard, itu masih dalam penyelidikannya.

"Kami kan tidak tahu, barang berharga korban itu apa saja dan di mana saja, sehingga kami masih melakukan olah TKP," paparnya.

Meski belum menemukan motifnya, namun petugas sedikit mendapatkan titik terang.

Dugaan petugas, pelaku masuk lewat pintu depan karena ditemukan ada kerusakan pada pintu harmonika yang ada di toko korban.

Foto : Petugas melakukan olah TKP di toko korban, tempat korban dibantai pelaku. Pembunuhan bos sembako di <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kecamatan-kanigoro' title='Kecamatan Kanigoro'>Kecamatan Kanigoro</a>, Kabupaten <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/blitar' title='Blitar'>Blitar</a> itu mengundang masyarakat berbondong-bondong melihatnya.
Foto : Petugas melakukan olah TKP di toko korban, tempat korban dibantai pelaku. Pembunuhan bos sembako di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar itu mengundang masyarakat berbondong-bondong melihatnya. (SURYA.co.id/Imam Taufiq)

Itu dicongkel dari luar dan sepertinya bekas congkelan, dengan menggunakan obeng.

Itu artinya, pelaku masuk ke dalam toko korban, dengan lewat depan atau pintu harmonika.

"Pintu harmonika itu, adalah tempat usaha korban (yang menjual bahan bangunan, seperti cat, lampu, kabel, besi betoneser, semen, juga kebutuhan rumah tangga seperti sembako)," paparnya.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved