Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gejolak di Partai Demokrat

Pendiri Demokrat Tersinggung Sikap SBY, Tri Yulianto: Kami Mendorong Digelar KLB, Partai Keluarga

Gejolak di tubuh Partai Demokrat semakin meruncing dan mendorong pendiri serta senior partai mercy ini mendorong

Editor: Aswin_Lumintang
antara
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjalan meninggalkan ruangan usai Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat 

SBY pun menyatakan sumpah setianya kepada partai berlambang bintang mercy tersebut.

Dia menegaskan akan menjadi benteng bagi Partai Demokrat.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"InsyaAllah, sepanjang hayat dikandung badan, saya akan tetap menjadi kader Partai Demokrat, dan akan menjadi benteng dan bhayangkara partai ini, menghadapi siapa pun yang akan mengganggu, merusak, merebut dan menghancurkan partai kita," ujar SBY, dalam video yang diterima Tribunnews.com, Rabu (24/2/2021).

"Ini sumpah saya. Sumpah dan kesetiaan saya di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kesetiaan terhadap partai inilah darah saya, juga milik saya yang paling berharga. Tentu di bawah kesetiaan saya kepada bangsa dan negara tercinta," imbuhnya.

Selain itu, SBY menyampaikan bahwa dirinya tidak akan pernah meninggalkan Partai Demokrat.

Pasalnya, dirinya bangga pernah menjadi penggagas, turut membina, memimpin dan membesarkan partai itu bersama sang istri tercinta.

Presiden ke-6 RI itu juga menegaskan, dirinya bangga dan hormat kepada para kader yang setia terhadap Partai Demokrat, meski partainya berada di luar pemerintahan selama tujuh tahun.

"Saya bangga, seraya memberi hormat, kepada jutaan kader yang juga setia dan mencintai partainya. Mereka adalah para kader yang kuat dan tabah dalam suka dan duka. Kader yang tidak pernah mengganggu, membuat masalah dan bahkan berkhianat," jelasnya.

Moeldoko Merasa Ditekan SBY, Ancam Ambil Tindakan, Ngaku Tak Ikuti Perkembangan Demokrat  

Kecelakaan Maut, 2 Balita Tewas Terlindas Truk, Motor yang Berboncengan 4 Orang Itu Terjatuh

SBY mengatakan, pada kader yang terlibat dalam isu kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah kader yang ingin menjual partainya.

Mereka juga disebut sebagai kader yang jarang muncul atau hanya muncul lima tahun sekali.

"Bukan pula kader atau mantan kader yang ingin menjual partai kita demi imbalan uang dan kedudukan, partai yang kita bangun dengan susah payah, disertai keringat dan cucuran air mata," kata dia.

"Bukan pula mereka yang pada tahun-tahun yang berat tidak kelihatan batang hidungnya, dan hanya muncul lima tahun sekali menjelang kongres untuk memaksakan kehendaknya, atau menjelang pencalonan anggota legislatif dalam pemilu agar dia dicalonkan," lanjutnya.

"Saya SBY, bersyukur dan bangga bersama para kader yang setia tersebut, dan akan tetap bersama Partai Demokrat dalam jatuh bangunnya partai ini," ujarnya.

(Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul SBY Buka Suara Menyikapi Gejolak Demokrat, Tri Yulianto: Bentuk Kepanikan dan Kepemimpinan AHY Lemah, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/02/26/sby-buka-suara-menyikapi-gejolak-demokrat-tri-yulianto-bentuk-kepanikan-dan-kepemimpinan-ahy-lemah?page=all.
Penulis: chaerul umam
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved