Penembakan di Cengkareng
Nasib Tiga Anak Doran Manik Kasir Cafe RM Cengkareng Korban Penembakan Bripka CS
Bukan tanpa sebab, Doran merupakan tulang punggung keluarga meninggalkan dua anak laki-laki dan satu perempuan yang seluruhnya masih kecil.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus penembakan terhadap tiga orang di kafe Cengkareng yang dilakukan oleh Bripka CS berdampak luas.
Bukan hanya dampak hukum terhadap pelaku, namun dampak sosial terhadap keluarga korban penembakan.
Satu di antara korban meninggal dunia yaitu Doran Manik kasir di kafe tersebut.
Ia meninggalkan tiga anak yang masih kecil semuanya.
Bripka CS, oknum polisi yang lakukan penembakan di kafe Cengkareng Jakarta Barat terancam dipecat dengan tidak hormat.
Baca juga: Kisah Soekarno Sembunyikan Bendera Pusaka Dari Soeharto, Dibungkus Pakai Koran
Apabila dipecat dengan tidak hormat, maka Bripka CS terancam tidak akan mendapat dana pensiun,
sedangkan keluarga korban juga menuntut ganti rugi materi.
Marupa Rumahorbo menyesalkan penembakan yang dilakukan oknum anggota Polri berinisial Bripka CS di Kafe RM kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
Akibat kejadian pada Kamis (25/2/2021) tersebut dia kehilangan menantunya, Doran Manik (39) yang bekerja sebagai kasir kafe lokasi penembakan.
Ditemui di RS Polri Kramat Jati saat proses pengambilan jenazah Doran,
Marupa tidak hanya berharap Bripka CS mendapat hukuman setimpal.
"Cuma saya minta agar anak diperhatikan. Karena korban adalah tumpuhan keluarga.
Kalau bapaknya meninggal anaknya mau makan apa? Perlu (biaya) sekolah," kata Marupa di RS Polri Kramat Jati, Kamis (25/2/2021).
Bukan tanpa sebab, Doran merupakan tulang punggung keluarga meninggalkan dua anak laki-laki dan satu perempuan yang seluruhnya masih kecil.
Anak laki-laki tertua Doran yang tercatat siswa kelas 5 SD berusia 11 tahun, kedua berusia 9 tahun,