Berita Viral
Video Detik-detik Pria Tega Dorong Istri yang Hamil ke Tebing Setinggi 304 Meter, Demi Harta Ro 1 M
Hakan Aysal ditahan setelah diduga membunuh istrinya, Semra Aysal, bersama dengan bayi yang baru tujuh bulan dikandungnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria tega mendorong istrinya yang tengah hamil 7 bulan dari tebing setinggi 304 meter.
Aksi ini dilakukannya demi uang asuransi senilai Rp 1 miliar.
Sayangnya ia tak mendapatkan uang tersebut setelah membunuh istri dan buah hatinya.
Kejadian kejam itu terekam pengunjung lainnya.
Pria bernama Hakan Aysal ditahan setelah diduga membunuh istrinya, Semra Aysal, bersama dengan bayi yang baru tujuh bulan dikandungnya.
Insiden itu terjadi ketika mereka sedang berlibur di Lembah Kupu-kupu, kota Mugla, Turki pada Juni dua tahun lalu atau 2018.
Baca juga: Dugaan Penyelewengan Dana Otsus Papua Rp 1,8 Triliun Diusut Kepolisian, Kejaksaan dan KPK
Kepolisian setempat menerangkan, pasangan itu sempat berswafoto ( selfie) sebelum Semra diketahui tewas terjatuh dari ketinggian 304 meter.
Penyidik meyakini, pembunuhan itu sudah direncanakan Aysal supaya dia bisa mengumpulkan uang asuransi dari sang istri.
Dugaan itu kemudian diperkuat dengan video yang muncul, menunjukkan pasangan itu menuruni tebing yang terbilang curam.
(FOTO: Hakan Aysal dan istrinya, Semra Aysal, saat mereka berlibur. Semra dilaporkan tewas terjatuh dari tebing setinggi 304 meter dalam keadaan hamil pada 2018. Aysal dituding menjadi pelaku pembunuhan istrinya demi mendapatkan uang asuransinya/Newsflash via Daily Mail)
Dalam rekaman itu, nampak pria 40 tahun tersebut memegang tangan istrinya saat turun demi mendapatkan pemandangan Laut Aegea yang lebih bagus.
Turis yang merekam momen itu mengungkapkan, Aysal bertingkah aneh. Beberapa menit kemudian, diyakini dia mendorong istrinya.
Dalam dakwaan yang disiapkan, jaksa penuntut menerangkan bahwa si suami sudah merencanakan untuk membunuh Semra.
Perempuan 32 tahun itu tewas dalam keadaan hamil, sehingga Aysal bisa mengambil uang asuransi sebesar 400.000 lira (Rp 784,1 juta).
Jaksa menerangkan alasan mengapa mereka duduk di atas bukit selama tiga jam supaya Aysal yakin tak ada yang melihat mereka.
Penegak hukum menjelaskan setelah memastikan situasinya benar-benar sepi, pelaku langsung mendorong Semra ke bawah.
Dakwaan itu juga mencatat Aysal langsung mengeklaim uangnya tak lama setelah istrinya tewas, namun dibantah ketika berita penyelidikan bocor.
Dilansir Daily Mail Rabu (24/2/2021), Pengadilan Kriminal Tinggi Fethiye memerintahkan Aysal tetap dijebloskan ke penjara.
Saudara Semra, Naim Yolcu menceritakan bagaimana iparnya itu bersikap aneh ketika mereka datang ke bagian forensik untuk mengambil jenazah korban.
"Hakan saat itu duduk di mobil. Saya dan anggota keluarga lainnya begitu terpukul. Namun, dia bahkan tak terlihat sedih.
Yolcu mengatakan selama ini, Semra sangat menentang adanya utang. Namun, mereka kaget saat tahu ada tiga pinjaman yang diambil Aysal atas nama istrinya.
"Selain itu, Semra juga begitu takut akan ketinggian. Tentunya olahraga ekstrem seperti apa yang bakal dijalani jika dia takut seperti itu?" tanya Yolcu.
Aysal sempat berseloroh bahwa dia menyukai olahraga ekstrem seperti paralayang, bungee jumping, hingga arung jeram sejak 2014.
Dia mengaku karena kecintaannya akan olahraga ekstrem, dia langsung mengambil asuransi sebelum menikah dengan Semra.
Aysal juga membantah pemberitaan mengenai klausul bahwa dia akan jadi penerima tunggal jika istrinya meninggal.
Dia berkilah pihak bank yang menyusun naskahnya. Dia hanya membawa rancangan itu ke Semra supaya ditandatangani.
Si terduga pelaku juga menyanggah dia sengaja mendorong istrinya dari ketinggian 304 meter. Dia mengaku ponsel Semra sempat dimasukkan ke tas.
Kemudian Semra meminta Aysal agar mengambilkan ponselnya. "Ketika saya berbalik, dia sudah tidak ada. Jadi saya tak mendorongnya," ujar dia.
SUMBER: