Penanganan Covid
Mengintip PPKM Skala Mikro di Manado: Sanksi Bersih Bersih Posko Bagi yang Kumabal
"Ke depan kami akan berikan sanksi lebih keras," kata Gregorius salah satu anggota Polsek Mapanget kepada Tribun Manado Kamis (25/2/2021).
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemberlakuan lingkungan Manado tangguh kian diperketat.
Warga yang kumabal mulai mendapat tindakan keras.
Seperti di Posko lingkungan Manado tangguh Kelurahan Paniki Bawah Lingkungan 11, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (25/2/2021) pagi.
Aparat yang menjaga pos mengadang pelintas jalan yang tak pakai masker.
Mereka diberi peringatan dan penyuluhan. Nama dicatat. Lantas diberikan masker.
"Ke depan kami akan berikan sanksi lebih keras," kata Gregorius salah satu anggota Polsek Mapanget kepada Tribun Manado Kamis (25/2/2021) pagi di posko tersebut.
Lurah Paniki Bawah Jeril Tumiwa mengatakan, ke depan warga pelanggar akan beroleh sanksi lebih tegas.
"Kita akan ganjar dengan sanksi sosial misalnya bersih bersih Posko," ujarnya.
Melihat jalannya pos sejauh ini, ia hakul yakin, lingkungan itu bakal jadi zona merah.
Sebut dia, ada delapan pasien Covid di lingkungan tersebut.
"Untuk keseluruhan kelurahan ada puluhan kasus Covid 19 dengan dua kasus meninggal dunia," kata dia.
Sementara di pusat kota Manado, aparat melakukan penutupan terhadap sejumlah pedagang kecil di pinggir jalan.
Penutupan dilakukan karena sudah lewat pukul tujuh malam.
Aturan zonasi adalah untuk daerah zona resiko tinggi, operasional tempat usaha dibatasi hingga pukul 7 malam. Zona sedang 9 malam dan zona aman bebas.
Kapolsek Malalayang AKP Heriadi Ismail mengatakan, pihaknya fokus menjaga dua posko di Malalayang dan Bahu.
Ke depan pihaknya akan membuat posko khusus keamanan untuk mengantisipasi masalah keamanan yang muncul di masa Covid 19.
"Pos akan mengawasi Covid dan keamanan. Di sini memang sangat rawan masalah keamanan," kata dia.
Lingkungan Manado Tangguh (LMT) resmi dilaunching, Senin (22/2/2021) via Zoom oleh Walikota Manado Vicky Lumentut.
Gerakan tersebut adalah upaya terkini Pemkot Manado mengeluarkan Manado dari kutukan zona merah Covid 19.
Launching kegiatan tersebut bersamaan dengan pemberlakukan sistem Zonasi Covid 19 per Kecamatan di Manado.
Menariknya dalam pembukaan hajatan itu, Vicky sempat curhat mengenai upaya Pemkot Manado atasi Covid 19.
"Kadang kami sampai hilang semangat tapi selalu dimotivasi oleh pak Kapolres, dandim Forkopimda lainnya," kata dia dalam sambutannya Senin (22/2/2021) via zoom.
Ia mengakui mengatasi Covid butuh kerja keras. Kejenuhan mulai muncul di kalangan masyarakat dan satgas Covid.
"Tapi kita harus tetap semangat demi warga Manado. Upaya terbaru harus kita buat untuk mengatasi Covid 19," kata dia.
Ia menuturkan, awalnya gerakan tersebut hanya ditujukan untuk satu lingkungan saja.
Kemudian Sabtu pekan lalu diputuskan diberlakukan di seluruh kota Manado.
"Hari ini kita launching di 10 lingkungan di 10 kecamatan kecuali Bunaken kepulauan," beber dia.
Dikatakannya, LMT bakal dilaksanakan bareng sistem zonasi. Semua kecamatan bakal dibagi dalam zona resiko tinggi, sedang dan aman.
"Untuk resiko tinggi jam operasional pertokoan dan usaha dibatasi pukul 7 malam. Zona sedang jam 9 malam dan zona aman bebas," kata dia.
Menurut Vicky, sistem ini akan memotivasi masyatakat agar menerapkan protokol Covid.
"Jika mau bebas aktivitas ya bekerja keras agar masuk zona aman," kata dia.
Ungkap dia, program ini akan diuji coba selama sebulan. Jika sukses maka akan diteruskan.
"Saya harap kita keluar dari zona merah," ujarnya. (art)
• Di Susi Cek Ombak, Susi Pudjiastuti Tegur Mahfud MD, Resah Disebut Menteri KKP: Trenggono Marah
• Beda Perlakuan Ariel NOAH Saat Bersama Agnez Mo Dibanding BCL Disorot, Alasan Jomblo Terbongkar
• 5 Zodiak Ini Dikenal Bawa Aura Kebahagiaan Kepada Orang Lain, Kamu Termasuk?