Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kudeta Myanmar

Dinilai Dukung Diktaktor, Demonstran Myanmar Ramai-Ramai Kutuk Indonesia

Indonesia mendapat cemooh dari demonstran Myanmar karena dituding mendukung kudeta militer

Editor: Erlina Langi
YE AUNG THU/AF
Unjuk Rasa Anti Kudeta Myanmar - Akibat aksi kudeta, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada pemerintah militer Myanmar sedangkan Facebook mengawasi konten yang dijalankan pihak junta. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Indonesia, mendapat cemooh dari para demonstran anti-kudeta di Myanmar.

Pasalnya mereka menilai Indonesia mendukung diktaktor yang melakukan kudeta militer di Myanmar.

Diketahui Kudeta Myanmar telah bergejolak sejak 1 Februari dan memantik reaksi keras dari dunia Internasional.

Di tengah kondisi Myanmar yang memanas karena pengambil alihan kuasa oleh militer, massa demonstran anti-kudeta mengutuk Indonesia.

Foto : Para demonstran menduduki jalan dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Mandalay, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/myanmar' title='Myanmar'>Myanmar</a>, Kamis (18/2/2021)
Foto : Para demonstran menduduki jalan dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Kamis (18/2/2021) (AFP/STR)

Di tengah politik yang memanas, Menteri Luar Negeri junta militer Myanmar justru menggelar pembicaraan dengan Indonesia dan Thailand.

Hal ini memantik reaksi keras demonstran pada Indonesia.

Agenda dari Wunna Maung Lwin itu terjadi setelah Asia Tenggara berusaha meredam gejolak karena kudeta pada 1 Februari.

Keputusan angkatan bersenjata menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan tokoh politik lainnya menuai kecaman internasional.

Tindakan kudeta militer itu menyebabkan ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat turun ke jalan dan berdemonstrasi.

Pertemuan itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi disebut tidak akan segera terbang ke Naypyidaw.

Puluhan ribu orang berdemonstrasi menentang pengambilalihan militer di kota terbesar <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/myanmar' title='Myanmar'>Myanmar</a> Yangon dan menuntut pembebasan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/aung-san-suu-kyi' title='Aung San Suu Kyi'>Aung San Suu Kyi</a>, pada Minggu (7/2/2021).
Foto : Puluhan ribu orang berdemonstrasi menentang pengambilalihan militer di kota terbesar Myanmar Yangon dan menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi, pada Minggu (7/2/2021). (AP PHOTO)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Tanee Sanrat, yang membenarkan adanya pertemuan tripartite.

Wunna Maung Lwin bertemu saat Menlu Retno juga menggelar pertemuan dengan Menlu "Negeri Gajah Putih", Don Pramudwinai.

"Kami tidak merencanakannya. Tetapi benar (ada pertemuan)," ujar Tanee dalam pesan singkat kepada awak media setempat.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved