5 Populer Kemarin
5 Populer Kemarin, dari Kondisi Ashanty, Mantan Penembak Misterius GAM, hingga 2 Polisi Berkhianat
Setiap hari ada saja berita yang selalu menjadi trending. Sebab itu, lewatkan banyak informasi menarik hanya di tribunmanado.co.id.
Penulis: Alexander Pattyranie | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setiap hari ada saja berita yang selalu menjadi trending.
Sebab itu, lewatkan banyak informasi menarik hanya di tribunmanado.co.id.
Mungkin ada yang kamu lewatkan soal berita populer kemarin, Rabu (24/02/2021).
Dari Kondisi Ashanty, Mantan Penembak Misterius GAM, hingga 2 Polisi Berkhianat
Berikut ini 5 Populer Kemarin yang dirangkum tribunmanado.co.id :
1. SEMAKIN BURUK! Ashanty Tak Kuat Lagi, Nafas Semakin Sesak, Istri Anang Hermansyah: Aku Engga Kuat
Kabar buruk bagi dunia hiburan Tanah Air.
Istri Anang Hermansyah, Ashanty saat ini kondisinya semakin menurun.
Bahkan ibu sambung Aurel Hermansyah dan Azriel Hermansyah itu sempat mengeluhkan sesak nafas.

Ya Anang beberkan kondisi terkini dari sang istri, Ashanty, yang sedang berjuang untuk sembuh dari Covid-19.
Anang Hermansyah menyebut Ashanty sempat mengeluh sudah tidak kuat.
Keluarga Anang Hermansyah saat ini tengah dilanda musibah.
Empat anggota keluarga kini tengah berjuang untuk sembuh dari Covid-19.
Mereka adalah Ashanty, Aurel Hermansyah, Azriel Hermansyah, dan Arsy Hermansyah.
Dan baru-baru Anang pun membeberkan kondisi sang istri.
Ia juga menceritakan momen saat Ashanty mengeluh sudah tidak kuat.
Hal itu terekam dalam video di YouTube The Hermansyah A6 yang diunggah pada Selasa, (23/2/2021).
Anang mengaku saat ini Ashanty tengah di rawat di rumah sakit.
Pasalnya, Ashanty juga memiliki penyakit penyerta yakni autoimun.
"Bunda ini memang tanda tanya lumayan rumit adalah autoimunnya.
Ini yang menjadi kompleks, permasalahannya tidak Covid aja.
Akhirnya ditaruh di rumah sakit ditemenin sama kakak Jiel," ungkap Anang.
Anang mengakui istrinya sempat mengeluh sudah tidak kuat.
Ashanty disebut mengalami sesak napas hingga tidak bisa tidur.

Hal itu pun membuat semua orang panik.
"Sebenarnya yang pertama di rumah sakit itu ngecek paru-paru, apakah paru-parunya masalah banget apa enggak.
Kalau ada orang yang kena Covid itu kabutnya banyak, putih-putih di paru-parunya.
Nah bunda itu tipis, sangat tipis. Jadi dokter bilang 'Enggak apa-apa, ini isolasi mandiri aja dulu'.
Akhirnya kita pulang, selang dua hari dari rumah sakit, bunda drop memang.
Sampai dia bilang 'Aku enggak kuat nih, aku enggak kuat nih, ini gimana aku sesak banget, aku enggak bisa tidur'.
Wah itu di rumah panik semua. Aku juga panik banget melihat bunda ngomong 'Aku enggak kuat, aku enggak kuat'.
Hari itu juga langsung dilarikan (ke rumah sakit)," lanjutnya.
Selain sesak napas, ada faktor lain yang membuat Ashanty dilarikan ke rumah sakit.
Anang bahkan menyebut istrinya sempat berada di masa kritis.
"Trigger dari dipaksa ke rumah sakit itu pun gara-gara D-dimer bunda itu tinggi.
Jadi D-dimer itu tinggi, kekentalan darahnya menjadi sangat kental.
Nah kalau ini menutupi saluran-saluran di pernapasan, ini yang tidak bisa dikendalikan.
Jadi kemarin ada masa kritisnya memang, sempat masa kritis.
Bunda itu sangat membingungkan kita semua karena D-dimer nya tinggi.
Ini yang memicu bisa tidak tertangani kalau sampai tidak segera dibereskan dulu masalah pengentalan darahnya," terang Anang.
Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari, Ashanty disebut mulai membaik.
"Semenjak ini sudah mulai membaik. Sekarang udah enam hari (dirawat)," imbuhnya.
Kabar Ashanty dan ketiga anaknya positif Covid-19 diumumkan pertama kali oleh sang asisten, Vyndika.
Melalui akun Instagram @ashanty_ash, Vyndika menerangkan kronologi Ashanty dinyatakan positif Covid-19.
"Setiap minggu bunda pasti PCR karena ada sakit bawaan.
Terakhir swab tanggal 8 Februari negatif.
Sabtu kemarin antigen negatif.
Dan semalam tiba-tiba meriang, flu, batuk, panas tinggi, sesak napas.
Tadi malam juga di PCR dan subuh tadi hasilnya positif Covid-19.

Akhirnya semua di rumah cek juga, dan yang positif juga kaka Loly, Arsy, dan Jiel.
Tolong doanya ya teman-teman semua," tulis Vyndika pada Senin (15/2/2021).
2. Sosok Cek Bay, Mantan Penembak Misterius GAM yang Kini Jadi Anggota DPRD Aceh Utara
Sepintas Nasrizal alias Cek Bay terlihat seperti orang biasa, dia ramah dan murah senyum
Sebagai seorang legislator di Aceh Utara, Cek Bay nampak sangat friendly dan dapat membaur dengan siapa saja
Namun tak ada yang menyangka, di balik sosoknya yang ramah, ternyata Nasrizal merupakan mantan penembak misterius Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Selama tiga bulan ia beroperasi di kawasan Lhoksukon, Aceh Utara menjalankan perintah pimpinan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sebagai penembak misterius (petrus), tahun 1999.
Nasrizal saat itu baru saja selesai mengikuti latihan militer di Cot Laba, Desa Matang Sijuek Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara.
Tampilan kasual dengan celana jeans bermerk, memudahkan Cek Bay bergaul dengan siapa saja.
Maklum saja, sebelum mengikuti latihan militer Cek Bay pernah merantau selama setahun di Malaysia.
Karena itu, tak ada yang curiga.
Tak ada yang tahu kalau Cek Bay sedang menjalankan misinya sebagai penembak misterius, termasuk dari personel GAM lainnya yang mengemban perintah yang sama.
Aceh Utara masa Bakti 2019-2024." />
Foto : Nasrizal alias Cek Bay, mantan penembak misterius GAM yang menjabat Ketua Komisi IV DPRK Aceh Utara masa Bakti 2019-2024. (Serambinewswiki.com)
Namun, Cek Bay harus meninggalkan Kota Lhoksukon saat itu, ketika kondisinya sudah memungkinkan lagi.
Ia kemudian ditarik ke markas di kawasan Sagoe Kulam Meudaulat untuk bergabung bersama pasukan yang sudah mengikuti latihan.
“Senjata api pertama yang diberikan kepada saya untuk menjalankan misi petrus jenis Colt,” ujar pria kelahiran 10 Oktober 1980.
Selama bergabung dengan GAM, Cek Bay memiliki banyak pengalaman menarik.
Karena saat itu dia dikenal sebagai pria pemberani di antaranya temannya satu angkatan, bahkan yang sudah senior.
Karenanya dia sering melakukan aksi gerilya kadang hanya bersama satu atau hanya dua temannya saja, tanpa dikomandoi.
Bahkan termasuk menguji coba menembak senjata bazooka.
Ketika itu tak ada orang yang berani menunjuk tangan untuk menguji coba senjata tersebut.
Sebab senjata peluncur antitank itu sudah lama tersimpan, sehingga personel lain khawatir tidak meledak.
Namun, Cek Bay tanpa pikir Panjang, langsung mengambil granat peluncur roket tersebut dan hanya mengajak satu temannya.
Foto : Ilustrasi Penembak misterius (Istimewa)
“Tujuan saya mengajak teman, untuk melihat apakah apakah rocket tersebut nanti bisa lepas dari peluncurnya,” ujar Cek Bay dalam bincang santai dengan Serambiwiki.com, awal Oktober 2020.
Ternyata memang seperti dugaan kata Nasrizal, karena sudah rusak, sehingga tidak sasaran lagi.
“Saya penasaran, saya lihat di film, orang yang menembak senjata tersebut akan terhempas ke belakang saat roketnya lepas dari peluncur, padahal tidak benar,” ungkap Ketua Komisi IV DPRK Aceh Utara.
Bahkan menurutnya, sama sekali tidak ada getaran apalagi terhempas ke belakang.
“Bahkan saya saja tidak sempat melihat rocketnya sudah lepas dari peluncurnya, termasuk teman saya. Hanya saja tidak tepat sasaran lagi, karena pendorong alat tersebut sudah rusak,” ungkap Nasrizal.
Karena keberaniannya, diusianya yang masih sangat muda, Nasrizal pernah didapuk sebagai mulai dari Komandan Regu beranggotakan 25 orang, kemudian Komandan Kompi dengan jumlah personel bawahannya 120 orang.
Bahkan sebelum Aceh Damai, Cek Bay juga pernah menjabat Panglima Sagoe Kulam Meudaulat.
Setelah Aceh damai, Cek Bay mampu beradaptasi dengan cepat dengan suasana baru setelah damai.
Ia kemudian menjadi salah satu rekanan bidang infrastruktur dan juga dipercayakan sebagai bendahara Dewan Pimpinan Sagoe (DPS) Cot Girek.
“Tahun 2015 saya mulai tertarik kuliah di bidang manajemen. Karena ilmu tersebut sangat saya butuhkan seorang direktur perusahaan dan juga Ketua Partai di kecamatan,” ujar ayah lima anak tersebut.
Tahun 2019, Nasrizal diminta partai dan masyarakat untuk mencalonkan diri sebagai calon legislatif,
Tak sia-sia, hasil kerja keras tim dan dukungan Nasrizal berhasil memperoleh satu kursi dengan perolehan suara 3.900 lebih.
“Kemungkinan karena saya sering berhubungan pekerjaan pembangunan, sehingga partai mempercayakan saya sebagai Ketua Komisi IV,” kata Nasrizal.
Baru-baru ini Nazarizal berhasil menyelesaikan Srata satu (S1) di Prodi Ekonomi Manajemen di Universitas Islam Kebangsaan Indonesia.
Bahkan kini Nasrizal sudah tercatat sebagai mahasiswa pascasarja di ekonomi manajemen kampus tersebut.
3. Nissa Sabyan Alami Hal Mengerikan Pasca Isu Perselingkuhan Heboh, Buntut dari Skandal Berefek ke Ini
Pasca isu jadi perusak rumah tangga Ayus Sabyan merebak ke publik, nama Nissa Sabyan terus disorot.
Ia dalam sepekan ini menjadi trending topik.
Alhasil Nissa Sabyan alami hal mengerikan.

Isu perselingkuhan yang menimpa vokalis grus gambus, Sabyan Gambus, Nissa Sabyan berdampak buruk pada sang artis.
Nissa Sabyan harus menerima nasib buruk usai isu perselingkuhannya dengan sanga keyboardis, Ayus Sabyan mencuat.
Sanksi yang diterimanya bahkan lebih kejam dan mengerikan daripada sanksi penjara.
Ia harus menerima sanksi sosial dihujat emak-emak seantero nusantara.
Nissa Sabyan dituding telah menjalin asmara terlarang dengan sang keyboardist yang diketahui sudah berkeluarga.
Gegara hal tersebut, banyak orang mengecam tindakan keduanya yang dianggap telah menyakiti hati Ririe Fairus selaku istri sah Ayus.
Buntut dari skandal tersebut, Nissa Sabyan yang selama ini lekat dengan image polos mendadak langsung dihujat habis-habisan.
Sementara itu, baru-baru ini melansir dari tayangan kanal YouTube enny Darko yang diunggah pada Sabtu (20/2/2021), isu yang tengah ramai tersebut juga tak luput dari pandangan sang ahli tarot, Denny Darko.

Nissa Sabyan dan Ayus diwanti-wanti Denny Darko agar tak makin terperosok dalam jurang kehancuran
Denny bahkan mencoba memberikan nasihat apabila skandal tersebut memang benar adanya.
Ya, meski adik kandung Ayus sendiri, Fadhila Nova sudah angkat bicara di media dan mengakui perbuatan sang kakak benar adanya, Denny Darko tetap tak mau buru-buru membenarkan atau membantahnya.
Namun untuk kasus yang bakal dihadapi Nissa Sabyan dan Ayus ke depannya, Denny mewanti-wanti keduanya agar tak membawanya ke ranah hukum.
Karena menurutnya, untuk saat ini lawan dari keduanya adalah emak-emak anti pelakor yang terus menyoroti kasus keduanya.
Ya, sejak skandal tersebut mencuat, netizen terutama para istri sah memang genjar memberikan kritikan pedas untuk keduanya.
"Karena yang kalian lawan ini bukan hukum. Yang kalian lawan ini adalah emak-emak bunda-bunda di seluruh Indonesia yang ini (anti pelakor)," beber Denny Darko.
Makanya, Denny pun meminta ada baiknya salah satu cara yang bisa ditempuh Nissa Sabyan dan Ayu yakni meminta maaf dengan tulus.

"Jadi menurut saya salah satunya cara ini, merendahkan diri, merendahkan hati, dan meminta maafnya tulus, dan ya sudah akui saja," beber Denny Darko.
Ditambah lagi, isu pelakor di Indonesia memang selama ini tak mudah untuk dilupakan begitu saja.
Bahkan saat sebuah skandal perselingkuhan naik ke permukaan, kritikan pedas dan hujatan bak tak berhenti terus menghujam.
Itulah sebabnya Denny Darko mewanti-wanti keduanya untuk membiarkan berita yang beredar mereda dahulu.
"Biarin aja, nanti beritanya akan mereda’ nggak akan, netizen Indonesia itu gak akan memaafkan hal semacam itu," ungkap Denny Darko.
Terakhir, Denny menyarankan untuk sejenak keduanya menghilang untuk beberapaa saat dan tak melakukan apapun.
"Ngilang dulu deh untuk beberapa saat, jangan melakukan apapun, jangan menjawab. Mereka hilang untuk beberapa saat jangan melakukan apapun," pungkas Denny Darko.
4. Laksamana Bintang Tiga dari Sulut Ini Saingan Tetty Paruntu Jabat Dubes Filipina
Posisi Duta Besar Filipina sepeninggal almarhum Sinyo Harry Sarundajang kans diisi tokoh dari Sulawesi Utara.
Penyebabnya, Filipina dekat secara geografis maupun kultur dengan Sulut dan Sarundajang selama ini telah menjalin hubungan baik dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Pengamat politik Taufik Tumbelaka membeber, tiga tokoh Sulut berpeluang masuk bursa calon Dubes Filipina.
"Pertama CEP atau Tetty Paruntu yang memiliki jaringan bagus di Partai Golkar pusat serta kemampuan diplomasi yang baik karena pengalaman di dunia politik sebagai ketua parpol."
"Sehingga memiliki kapasitas cukup baik untuk menjadi dubes," kata dia kepada Tribun Manado Rabu (24/2/2021) pagi via WA.
Sebut Taufik, ada juga Jerry Sambuaga yang sama sama berasal dari partai Golkar.
Namun peluangnya agak kecil karena sudah masuk dalam kabinet.
Tokoh lain yang punya kans afalah Dr. Desi Albert Mamahit.

Mamahit merupakan Laksamana berbintang 3 dari TNI-AL (Laksamana Madya) yang berpreatasi tapi belum banyak dikenal.
Catatan Tribun Manado ia pernah jadi kepala Bakamla RI tahun 2015.
Pada tahun 2014 ia pernah menjabat sebagai Rektor universitas pertahanan RI.
Di tahun 2011 ia dipercayai tugas sebagai Komandan Gugus keamanan laut.
Kemudian pernah menjabat atase angkatan laut di KBRI Washington tahun 2003 - 2006 serta United Nations Military Observer di Croatia dan Bosnia Herzegovina tahun 1995 hingga 1996.
"Dia dikenang kuat dengan pemikiran kemaritiman," katanya.
Ungkap Taufik tak mudah mencari pengganti yang setara SHS sebagai dubes Filipina. Perlu seleksi ketat.
"Untuk itu perlu didorong dimana figur-figur potensial dari Sulut untuk diajukan karena figur asal Sulut memiliki kelebihan tersendiri yaitu tidak terlalu sulit beradaptasi dengan Filipina karena kedekatan emosional tertentu," ujarnya.
Pengamat politik Sulut Alfons Kimbal menilai, wacana Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu menjabat duta besar sah sah saja.
"Kalau memang betul tentu kita sebagai warga Sulut harus bangga karena ada putra Sulut yang masuk jajaran dubes mengikuti jejak mantan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang," kata dia kepada Tribun Manado Selasa (23/2/2021) malam via WA.

Menurut dia, dubes adalah hak preoregatif Presiden. Tentu ada syarat yang musti dipenuhi.
Sebutnya, Tetty cukup memenuhi syarat. Ia mantan Bupati dua periode, punya jejaring di partai Golkar pusat dan masih menjabat ketua Golkar Sulut.
Latar belakang pendidikannya dari luar negeri serta dari keluarga intelektual cum politisi membuat Tetty musti dipertimbangkan.
Faktor kedekatandengan elit partai Golkar juga bisa jadi faktor penentu.
"Partai Golkar termasuk partai pendukung pemerintah yang tentunya punya kepentingan untuk mendorong kader terbaiknya," kata dia.
Untuk negara mana, ia membeber, bisa mana saja. "Mungkin yang dekat seperti Filipina bisa saja," ujar dia.
Kriteria Calon Dubes
Hubungan antar negara atau hubungan diplomatik memiliki tujuan untuk bekerjasama dengan dunia internasional. Hal tersebut harus dilakukan dalam hubungan diplomatik antar negara dan harus diperankan oleh diplomat.
Menurut Pengamat Politik Jefri Paat mengatakan bahwa duta besar merupakan seorang diplomat yang mewakili negara dimana kedutaan besar sebagai lembaga yang dipimpinnya berada.
Duta besar sebagai pemimipin kedutaan besar merupakan orang yang dipilih oleh presiden dengan persyaratan tertentu.
Untuk menjadi duta besar suatu negara yang mewakili negara tersebut di negara lain maupun di dalam organisasi internasional tentu tidak ditentukan secara sembarangan mengingat tugas dan wewengan kedutaan besar yang sangat penting bagi negara yang diwakilinya tersebut.
Seorang duta besar harus memahami daerah yang akan menjadi tugasnya secara jelas dan detail.
Pemahaman daerah atau negara tersebut menjadi dasar untuk dapat mewujudkan peran dan wewenang duta besar negara dimana ia ditugaskan.
Selain itu, duta besar merupakan perwakilan dan wujud sebuah negara yang diwakilinya. Untuk menjadi seorang duta besar maka syarat menjadi duta besar negara yang mutlak adalah memahami dengan baik negara yang diwakilinya.
Duta besar menjadi salah satu bentuk contoh hubungan bilateral yang terjaga dengan baik.
Memiliki inisiatif yang kuat dalam mewujudkan semua bentuk tugas dan wewenang duta besar seperti fungsi perwakilan, promosi, pemberian informasi, perlindungan, dan sebagainya.
Kemudian, kemampuan dalam menyelesaikan konflik serta masalah bilateral juga menjadi hal yang sebainya dimiliki oleh seorang duta besar disamping menjembatani setiap peran negara yang diwakilinya agar dapat eksis di dunia Internasional.
Dan yang terakhir harus ditetapkan oleh lembaga negara yang memiliki wewenang serta lolos dari tahapan proses seleksi yang diberikan oleh sebuah negara dengan syarat yang berbeda beda tentunya.
Sekedar informasi, saat ini posisi Dubes Indonesia untuk Filipina tengah dalam keadaan kosong sepeninggal almarhum Dr Drs Sinyo Harry Sarundajang.
Pria kelahiran Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara, 16 Januari 1945 silam itu, meninggal di Jakarta pada 13 Februari 2021 di umur yang ke 76 tahun.
5. Terungkap, 2 Polisi Rela Berkhianat Jual Senjata pada KKB Papua Karena Alasan Ini
Terungkap alasan dua Polisi pengkhianat yang menyuplai senjata ke Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Kedua prajurit Korps Bhayangkara menjual senjata ke warga sipil yang berperan sebagai perantara, kata Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Adam Erwindi.
Adam menerangkan kedua Polisi itu sengaja menjual senjata karena kekurangan uang.
"(Alasan menjual senjata) masalah ekonomi, dibayar saja," sebut Adam dikutip Tribun Timur, Selasa (23/2/2021).
Sebelumnya, kepolisian menangkap distribusi senjata ke KKB Papua.
Polisi Rela Jadi Pengkhianat Menjual Senjata ke KKB Papua Padahal Rekan Ikut Gugur" />
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Adam Erwindi menjelaskan alasan 2 polisi pengkhianat menjual senjata ke KKB. (Polda Papua Barat)
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat mengatakan, ada dua puncuk senjata yang hendak dijual.
Itu terdiri dari satu pucuk revolver merupakan standar, sementara satu lagi senjata rakitan jenis laras panjang.
”Untuk senjata rakitan itu nanti akan dilihat nomor serinya,” ujar Roem.
Menurut Roem, keterlibatan anggota Polri dalam upaya penjualan senjata ke kelompok KKB di Papua mencoreng nama baik institusi Polri yang selama ini membantu TNI memerangi kelompok tersebut.
”Tidak ada toleransi sedikit pun bagi anggota yang bertindak seperti itu,” katanya.
Berdasarkan catatan medio 2018 hingga Agustus 2019, serangkaian penembakan yang dilakukan kelompok pimpinan Egianus Kogoya tersebut telah menewaskan setidaknya 10 prajurit TNI dan 4 anggota Kepolisian.
Konflik KKB Papua dan Aparat
Konflik yang terjadi antara masyarakat sipil dan aparat dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua. masih terus terjadi.
Setelah terjadi kontak tembak yang menewaskan Prajurit Satgas Yonif R 400, BR Prada Ginanjar Arianda disusul dengan penembakan 3 anggota KKB, ratusan warga di Kampung Mamba Distrik Sugapa Intan Jaya memilih meninggalkan kampungnya dan mengungsi ke Ibu Kota Sugapa.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan warga memilih mengungsi karena rasa trauma atas insiden baku tembak TNI Polri dengan kelompok bersenjata di dekat permukiman mereka.
Ratusan warga yang mengungsi berasal dari 4 dusun di Kampung Mamba dan saat ini sementara ditampung di komplek Pastoran Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Administrator Keuskupan Timika Marthen Kuayo menyebut pengungsian ini adalah yang kedua setelah sebelumnya sekitar 650 orang mengungsi akibat penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata terhadap 2 warga sipil di Sugapa Intan Jaya pada tanggal 8 Februari 2021.
Warga yang mengungsi saat ini membutuhkan makanan dan pakaian layak pakai.
KKB Papua (Youtube Tribun Timur)
Sebelumnya, 3 anggota kelompok kriminal bersenjata tewas ditembak oleh aparat karena mencoba merampas senjata milik personel TNI di Intan Jaya, Papua.
Dalam kontak tembak, aparat melumpuhkan 1 anggota KKB, kemudian dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan.
Dua anggota KKB lain mencoba membawa kabur rekannya, dan berusaha merampas senjata milik aparat sehingga aparat melakukan tindakan tegas dan melumpuhkan ketiganya.
(Tribunmanado.co.id/Alfa Pattyranie)
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Pasturi Ini Punya 16 Anak, Menikah saat Belia, Sang Istri Mengaku Sebenarnya Hanya Ingin 2 Saja
Baca juga: Tangis Asisten Rumah Tangga Pecah Pikirkan Nyawa Ashanty: Ngaak Bisa Dibayangkan
Baca juga: Keluarga dan Orangtua Ashanty Bukan Orang Sembarangan, Istri Anang Lahir dari Keluarga Ternama
TONTON JUGA :
Sumber :