Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar China

Pakar di Amerika Sebut Tudingan China Berikan Jebakan Utang untuk Kuasai Negara Lain Hanya Mitos

Beijing telah menyediakan kelonggaran utang kepada lebih dari 20 negara danuntuk beberapa negara bahkan telah membatalkan pinjaman bebas bunga

Editor: Aldi Ponge
afp
Presiden China Xi Jinping 


(FOTO: Joe Biden dan Xi Jinping/aljazeera.com)

Namun selama administrasi Trump berkuasa, kasus pelabuhan Sri Lanka menjadi bukti yang paling sering dikutip mengenai jebakan utang China.

Itulah yang menyebabkan ketakutan para negara Afrika atas diambilnya aset 2 tahun yang lalu.

Rumor yang beredar mengatakan China akan mengambil pembangkit listrik Zambia dan pelabuhan utama Kenya jika negara-negara itu gagal membayar utang mereka.

Pada pidato tahun 2018, mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton memperingatkan jika China "sekarang meracuni agar bisa mengambil pembangkit listrik Zambia dan memberi peralatan perusahaannya untuk mengumpulkan surat obligasi finansial Zambia."

Brautigam juga mengatakan narasi tentang jebakan utang China menciptakan berbagai kekhawatiran di antara masyarakat sipil berbagai negara termasuk Sri Lanka, Malaysia, Kenya, Zambia, Tanzania dan Nigeria.

Penelitian Brautigam mereview beberapa kontrak pinjaman China menemukan jika tidak ada ungkapan "pengambilan aset" untuk pinjaman ke Afrika atau global.

Khususnya di Nigeria, ahli dan teknokrat lokal di pemerintah menyediakan penjelasan sangat jelas mengenai klausul imunitas kedaulatan dan mengapa hal tersebut merupakan standar di kontrak peminjaman internasional.

Kemudian, gara-gara politikus di luar cabang eksekutiflah yang memilih tidak melihat fakta-fakta ini dan menggunakannya untuk mencetak poin politik.

Namun pakar lain mengungkapkan masih ada kekhawatiran dalam pinjaman dari China.

Mahathir Mohamad Pernah Ingatkan Jangan Berhutang pada China, Sebut Strategi

Sebelumnya, Mahathir bin Mohamad pernah memberikan peringatan keras bagi negara manapun yang berhutang ke China.

Bagi Mahathir, utang dari China adalah jebakan.

Saat Mahathir masih menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia , dia berujar jika tak bisa melunasinya maka negara pengutang akan berada di bawah kontrol China.

Waktu itu Malaysia di bawah kontrol China karena pemerintahan Najib Razak mengambil pinjaman ke Negeri Tirai Bambu namun tak bisa dilunasi malah dikorupsi.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved