Gejolak di Partai Demokrat
Ruhut Sitompul Desak AHY Minta Maaf ke Jokowi, Pertegas Sudah Bersama Megawati, Kader PD Mau KLB
Politikus PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul yang dulu ikut membesarkan Partai Demokrat mengaku dirinya di telepon sejumlah kader Partai Demokrat
"Walaupun dia pakai asas praduga tak bersalah tetap dia harus minta maaf,” tutur Ruhut.
Seperti diketahui, awal Februari 2021 lalu, AHY sempat mengumumkan adanya rencana kudeta terhadap Demokrat di bawah kepemimpinannya.
Hal tersebut diungkapkan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi pers virtual di Taman Politik DPP Demokrat pada Senin (1/2/2021).
Saat itu, AHY sempat menyebut Jokowi tahu soal rencana kudeta Demokrat dan mengirim surat ke Istana untuk mengonfirmasi.
"Tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," ujar AHY, dilansir Tribunnews.
Namun, lewat keterangan tertulisnya pada Rabu (17/2/2021), AHY menegaskan Jokowi tidak tahu-menahu.
Ia mengatakan semua itu hanya akal-akalan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
"Saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu-menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu."
"Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," kata AHY, dilansir Kompas.com.
AHY Minta agar Kader Demokrat Tak Berkhianat
Ketua Umum Partai Demokrat, AHY, meminta agar para kader tidak berkhianat.
Ia menegaskan, pengkhianat dalam bentuk apapun tidak bisa diterima di organisasi manapun.
Mengutip Kompas.com, hal ini disampaikan AHY dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2/2021).
"Saya mengajak semua: Jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat."
"Dalam bentuk apapun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun," ujar AHY.