Dokter Perempuan Pertama
Sosok dr Marie Thomas, Wanita Asal Sulut yang Menjadi Dokter Perempuan Pertama di Indonesia
Marie Thomas adalah dokter perempuan pertama di Indonesia yang berasal dari Sulawesi Utara
Dokter perempuan pertama

Dalam buku Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sulawesi Utara (1978) karya Bambang Suwondo, di daerah Minahasa sudah sejak sebelum kedatangan bangsa barat kaum wanita dipandang sederajat dengan kaum laki-laki.
Di sekolah yang diselenggarakan Zending maupun pemerintah, terdapat murid-murid perempuan bercampur dengan murid laki-laki.
Banyak perempuan Minahasa yang telah menempuh tingkat pendidikan tinggi sebelum hal serupa dicapai oleh perempuan Indonesia dari daerah-daerah lainnya.
Perempuan-perempuan tersebut diantaranya Marie Thomas.
Marie Thomas lulus dari STOVIA pada 1922 dan merupakan perempuan Indonesia pertama yang mendapat gelar Indisc Arts (dokter Hindia).
Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), selain dokter laki-laki di STOVIA ada pula dokter perempuan yaitu Marie Thomas, yang merupakan dokter perempuan pertama di Indonesia.
Marie Thomas masuk dan mulai belajar di STOVIA pada September 1912.
Pada saat mendaftar, ia merupakan satu-satunya murid perempuan di antara 180 murid laki-laki.
Selain dokter, Marie Thomas juga menjadi ahli ginekologi dan kebidanan pertama di Indonesia.
Selama menjadi dokter, ia sering melakukan penelitian di bidang ginekologi dan kebidanan.
Tidak hanya itu, ia juga sering membantu perempuan yang mengalami kesulitan dalam persalinan.
Marie Thomas, merupakan dokter perempuan kelahiran 17 Februari 1896 di Minahasa, Sulawesi Utara.
Dilansir Historia, masuknya Marie Thomas ke STOVIA tidak lepas dari peran Aletta Jacob (dokter perempuan pertama di Belanda).
Ketika sedang melakukan tur keliling dunia, Aletta Jacobs mengunjungi Hindi Belanda di Batavia pada 18 April 1912.