Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

ART Makan Sampah

Kisah Pilu Pariyem, ART yang Kelaparan Hingga Makan Sampah, Gajinya Tak Dibayar Bertahun-tahun

Nasib pilu harus dialami Pariyem (44) seorang ART, ia menjadi korban perbuatan semena-mena majikannya yang bahkanharus kelaparan dan memakan sampah

Editor: Erlina Langi
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Ilustrasi Sampah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pariyem (44) tak menyangkah dirinya yang memilih bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) pada satu keluarga di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur, akan berakhir secara tragis.

Pasalnya Pariyem menjadi korban kelakuan semena-mena dan perbudakan dari majikannya tersebut

Sebab ia sudah tak terima gaji selama bertahun-tahun saat bekerja pada majikannya.

Selain itu majikannya bahkan tega membiarkan Pariyem, sehingga ia harus memakan sisa makanan dari tong sampah

Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Baca juga: Info BMKG : Ini Daerah yang Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem Kamis 18 Februari 2021

Kasus tersebut terungkap setelah Pariyem yang melompat dari lantai dua rumah majikannya itu diketahui warga sekitar pada Selasa (16/2/2021) dini hari.

Warga yang curiga dengan gerak-gerik Pariyem saat itu lalu berusaha mengamatinya dari kejauhan.

Ilustrasi memulung <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/sampah' title='sampah'>sampah</a>
Foto : Ilustrasi memulung sampah (Istimewa)

Tapi warga kemudian terkejut setelah mengetahui Pariyem menuju tong sampah di dekat rumah majikannya itu.

Sebab, Pariyem diketahui sedang mengais sisa makanan di tong sampah itu untuk dimakan.

Mengetahui ada yang ganjil, warga yang memergoki Pariyem sedang makan sampah tersebut lalu mendekatinya dan berusaha mencari tahu alasan di baliknya.

"Pariyem lalu menceritakan bahwa dia kelaparan saat bekerja di rumah majikannya sehingga kerap mencari sisa makanan di tong sampah."

"Serta gajinya sebagai pembantu selama bertahun-tahun juga lama tidak diberikan,” kata Plh Kapolsek Mayangan AKP Suharsono, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Sosok dr Marie Thomas, Wanita Asal Sulut yang Menjadi Dokter Perempuan Pertama di Indonesia

Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Teroris di Tiga Daerah di Kalimantan Barat

Merasa iba dengan kondisi yang dialami Pariyem tersebut, warga lalu melaporkannya kepada aparat desa dan kecamatan.

Menindaklanjuti laporan itu, Babinkamtibmas dan Forkopimka lalu memanggil Pariyem dan kedua majikannya yang diketahui berinisial U dan M tersebut.

Saat dilakukan mediasi itu, kedua majikannya membenarkan jika gaji Pariyem belum dibayarkan selama bertahun-tahun.

Alasannya bukan karena tak dibayar, melainkan gajinya untuk ditabungkan agar Pariyem punya simpanan uang. Adapun jumlahnya diketahui sebesar Rp 12 juta lebih.

Dalam mediasi itu, akhirnya disepakati gaji Pariyem dibayar oleh majikannya itu dan persoalan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

“Kedua belah pihak sepakat, sudah tak ada masalah. Semuanya selesai saat mediasi itu. Ada hitam di atas putih,” kata Suharsono.

Warga tidak terima

Ilustrasi Warga
Foto : Ilustrasi Warga (Tribun manado / Christian Wayongkere)

Baca juga: KKB Papua Makin Beringas, 100 Personel Brimob NTT Diturunkan Bantu Pengamanan Wilayah

Baca juga: Ingat Athira? Pilot Cantik yang Dicomblangin dengan El Rumi Kabarnya Terluka Parah Karena Kecelakaan

Meskipun kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan, namun, warga sekitar diketahui tidak terima dengan perbuatan majikannya tersebut.

Pada Selasa (16/2/2021), mereka lalu mendatangi kediaman Pariyem di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan.

Warga meminta Pariyem untuk membuat laporan kepada polisi atas perbuatan yang dilakukan majikannya tersebut.

Pariyem yang merasa ketakutan dengan kedatangan warga itu lalu bersedia membuat laporan di Mapolres Probolinggo Kota atas dugaan kasus KDRT yang dilakukan majikannya.

“Ketua RT yang laporan itu. Pariyem mengaku takut karena didatangi warga, sehingga berangkat dan laporan ke Polres. Yang dilaporkan kasus KDRT. Biasanya keluarga yang laporan, tapi ini warga yang laporan bersama pariyem,” ujar Suharsono.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang ART Kelaparan dan Makan Sampah, Gajinya Bertahun-tahun Tak Dibayar Majikan, Begini Ceritanya

https://www.tribunnews.com/regional/2021/02/17/seorang-art-kelaparan-dan-makan-sampah-gajinya-bertahun-tahun-tak-dibayar-majikan-begini-ceritanya?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved