Sejarah Dunia
Kisah Kota Baia, Kota yang Berjulukan Surga Dunia yang Kini Tenggelam di Dasar Laut
Mengenal Baia, kota yang mendapat julukan surga dunia dimasa lalu yang hancur karena peristiwa alam
Cara itu berhasil mengakhiri nyawanya."
Disebut Daratan Berapi
Air dengan kandungan mineral dan iklim hangat menarik perhatian masyarakat Romawi Kuno untuk mengunjungi Baia sejak pertengahan Abad ke-2 Sebelum Masehi.
Saat itu, kota ini disebut sebagai Daratan Phlegraean (berapi) karena rekahan kawah gunung berapi yang banyak ditemui di sana.
"Saya mengunjungi situs tersebut ketika masih kecil dan melihat pemandu menancapkan gagang payung ke tanah, lalu beberapa saat kemudian memunculkan uap dan lava ringan," cerita Smout.
Tepian kaldera tersebut dianggap oleh Yunani dan Romawi kuno sebagai pintu menuju dunia bawah tanah.
Lebih dari itu, Baia juga dipenuhi oleh berbagai perkembangan teknologi yang cukup pesat, seperti penemuan semen tahan air yang terbuat dari campuran gamping dan batuan vulkanis.
Hal ini mendorong banyak orang kala itu memanfaatkan untuk membuat kubah-kubah raksasa, fasad atau eksterior marmer, kolam ikan, dan kamar mandi yang mewah.
Namun, reputasi Baia sebagai 'kota penuh dosa' dipercaya sebagai legenda yang mendorong aktivitas vulkanik untuk mengakhiri eksistensinya.
Entah karena kutukan atau peristiwa alami.
Secara ilmu pengetahuan, kawasan kota kuno ini telah melalui banyak perubahan selama brabad-abad, melewati berbagai peristiwa vulkanik, permukaannya beberapa kali naik turun akibat panas bumi dan gerak seismik, membuat sebagian besar wilayahnya terkubur di bawah laut hingga kini.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Mengintip Baia, Kota Maksiat, Surga Dunia dan 'Penuh Dosa' yang Tenggelam di Dasar Lautan