Kisah
Berkah Jualan Es Pepaya Tono di Masa Kecil, Joune Ganda: Pengalaman Sulit Adalah Anugerah Tuhan
Potensi alam Minahasa Utara luar biasa. Letaknya strategis, diapit dua kota yakni Manado dan Bitung.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabupaten Minahasa Utara (Minut) adalah Promised Land atau tanah perjanjian. Daerahnya subur.
Potensi alamnya luar biasa. Letaknya strategis, diapit dua kota yakni Manado dan Bitung.
Namun yang terjadi di Minut adalah antiklimaks.
Kesejahteraan warga menurun. Minut bahkan tertinggal dari Kabupaten lainnya di Sulut.
Joune Ganda dan Kevin Lotulung melihat fakta ini dengan masygul.
Dua pengusaha Minut yang sukses di perantauan ini bergumul dan akhirnya memutuskan maju di pilkada Minut 2020 sebagai Bupati dan Wakil Bupati.
Tujuannya untuk memimpin Minut agar segenap hadiah dari Tuhan berupa alam yang subur bisa membawa kesejahteraan bagi warga Minut.
Vini, vidi, vici. Keduanya maju lewat PDI perjuangan, bertarung dan menang.
Joune Ganda dan Kevin Lotulung datang di waktu yang pas.
Kala Minut jalan di tempat, birokrasinya amburadul dan kronisme terjadi di mana mana
Joune dan Kevin seperti terpantau di medsos sudah "pas" baju pelantikan yang berwarna putih.
Ditemui Tribun Manado di Villa Telaga Rae, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) beberapa waktu lalu, JouneGanda panjang lebar bercerita tentang motivasinya maju pilkada, program, pandangan politiknya hingga masa kecil yang penuh perjuangan.
"Dulunya setiap pulang ke Minut. Hati saya selalu gelisah. Jakarta dan daerah lain sangat maju kok kampung halaman saya segini saja, padahal Minut sangat kaya dengan potensi alam. SDM nya pun luar biasa," kata dia.
Joune merenung. Tak lama baginya untuk mencari jawaban.
"Jawabannya adalah kepemimpinan. Hanya pemimpin yang baik yang mampu menyinergikan segenap potensi ini untuk kesejahteraan warga. Saya terpanggil memberi diri bagi warga Minut. Saya punya banyak relasi. Banyak yang bisa saya berikan untuk daerah ini," beber dia.
Joune berketapan hati. Warga Minut harus sejahtera.
Konsep kepemimpinan Joune adalah pemimpin harus jadi penggerak utama perkembangan daerah.
Pemerintahlah yang mengatur politik anggaran, manajemen, kebijakan serta memberi berbagai stimulus.
"Jadi pemerintah harus ada untuk masyarakat," katanya.
Joune berencana menggenjot pendidikan dan kesehatan sebagai modal awal kesejahteraan warga.
Dia akan memajukan pertanian, perkebunan, perikanan air tawar, UMKM dan Bumdes.
Kesejahteraan aparat desa akan ditingkatkan.
Insentif bagi tokoh agama bakal diadakan. Sinergi dengan kabupaten kota lain, provinsi dan pusat akan ia rajut.
Joune juga ingin seperti pemimpin daerah di Banyuwangi dari PDIP yang sukses membangun pariwisata berbasis kemasyarakatan.
"KEK di Likupang akan kita padukan dengan pariwisata berbasis masyarakat. Contohnya home stay," bebernya.
Masa Kecil Jualan Es Lilin
Segala kesuksesan Joune ternyata berakar dari kisah masa kecilnya yang penuh perjuangan.
Joune kecil dibesarkan oleh sang ibu. Ayahnya meninggal kala ia berusia satu tahun.
Di saat mustinya ia lebih banyak bermain, Joune sudah mengecap struggle for life.
"Saya terbiasa bantu orang tua. Cari uang sendiri. Jual es lilin, es pepaya tono, pisang goreng keliling kampung," kata dia.
Pengalaman sulit itu disyukuri Joune. Ia menganggapnya anugerah.
"Ini anugerah Tuhan. Insting bisnis saya tumbuh dari sini. Saya terbiasa berjuang hidup," kata dia.
Pemikiran besar tumbuh dalam diri Joune muda hingga ia memutuskan kuliah di Jakarta. Kendati orang tuanya pas pasan.
Semasa kuliah, ia jualan baju. Gengsi masa muda ia buang.
"Saat itu saya harus super irit. Uang kiriman sering terlambat datang," ujarnya.
Kesulitan hidup membuat Joune sangat kreatif. Ia pernah bernegosiasi dengan Kwik Kian Gie. Dispensasi pun ia peroleh.
"Dengan jujur saya katakan saya ini anak kampung," kata dia.
Joune ingin membagi pengalaman hidupnya itu dengan kaum muda. Agar mereka bisa mengukir sejarah dan mempersiapkan hidup yang lebih baik bagi generasi sesudahnya
"Anak muda kini berperang lawan proses hidup. Tantangan luar biasa. Harus mampu bersaing. Dunia tanpa batas," ujar dia.
Pengalaman itu pula yang memberinya arah politik.
Ia masuk politik agar bisa sejahterakan warga.
"Berdasarkan pengalaman saya warga harus dibantu. Saya bisa menshare pengalaman dan menshare hasilnya," kata dia.
Joune punya konsep politik yang sangat khas PDI Perjuangan. Politik baginya bertujuan mensejahterakan orang banyak.
"Sasarannya orang lain. Kepentingan masyarakat banyak. Bukan diri sendiri. Banyak yang anggap negatif dengan politik. Tapi dengan politik kita bisa membangun masyarakat yang sejahtera," kata dia.
Dia mengaku belajar banyak hal dalam latihan pemimpin oleh PDI perjuangan. Ajarannya paripurna.
"Kami dididik jadi pemimpin secara matang. Semua hal kami pelajari dari cara memimpin, memenej, good governance hingga rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Ada juga kisah sukses dari kepala daerah dari PDI perjuangan," katanya.
Joune menyadari perjuangannya dan Kevin akan berat.
"Tapi dengan dukungan rakyat dan sinergi kita akan kuat," ujar dia. (art)
• Ustaz Yahya Waloni Sengaja Tabrak Anjing, Guntur Romli: Contoh Manusia Terjun Bebas ke Peranjingan
• Geger! Mayat Ibu dan Anak Ditemukan di Bawah Kolong Tempat Tidur, 3 Hari Tak Terlihat Warga
• DPRD Sulut Obok-Obok Sat Pol PP, Komisi I Pertanyakan Duit Sisa Rp 599 Juta