Krisis di Myanmar
Kudeta Militer di Myanmar, Khawatir Ditangkap, Warga Bunyikan Panci dan Wajan Malam Hari
Di berbagai kota, sebagian besar warga dan pemuda memukul-mukul panci dan wajan pada Sabtu (13/2/2021) malam,
Gambar yang belum diverifikasi di media sosial telah memicu desas-desus bahwa para penjahat berusaha membangkitkan
keresahan dengan menyalakan api untuk melakukan pembakaran-pembakaran atau meracuni persediaan air.
Baca juga: Masih Ingat Kiki Fatmala? Dulu Artis Terkenal, Sekarang Hanya Urus Rumah
"Kami membentuk patroli bersama para tetua dan laki-laki. Ujung-ujung jalan diblokir," kata Phoo Phoo di kotaping Mayangone.
"Kami gadis-gadis hanya menunggu di depan rumah kami memegang tongkat."
Aksi mogok kerja dan Gerakan Pembangkan Sipil dalam demonstrasi di Myanmar telah membuat berang junta militer yang
melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah di bawah pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Junta Myanmar mendesak pegawai negeri untuk kembali bekerja dan memunculkan ancaman akan mengambil tindakan tegas
terhadap mereka yang tidak mengindahkan imbauan ini. Demikian dilaporkan Kantor Bertia Militer seperti dilansir Reuters, Minggu (14/2/2021)
Gerakan Pembangkangan Sipil yang menentang kudeta militer Senin (1/2/2021) dimulai dengan dokter.
Namun kini gerakan itu telah mempengaruhi hampir semua pekerja di departemen pemerintah.
"Tindakan dapat diambil karena melanggar etika, peraturan, dan kegagalan tugas Pegawai negeri sesuai dengan...
undang-undang dan kode etik pengawai negeri," kata pernyataan itu.
Baca juga: Masih Ingat Miyabi? Sering Dicekal, Masuk Daftar Nama Orang Hebat di Indonesia
Setelah seorang wanita ditembak dalam bentrokan kekerasan dalam aksi demonstrasi pada Selasa lalu,
tidak menyurutkan mereka untuk terus turun ke jalan.
Bahkan pada Rabu (9/2/2021) hingga hari berita ini diturunkan, demonstran melakukan aksi secara meriah, dengan telanjang
