Internasional
Negara Bagian Victoria Lockdown, Australia Open Bergulir Tanpa Penonton
Australia Open terpaksa tetap bergulir tanpa adanya penonton karena negara bagian Victoria kembali memberlakukan lockdown.
Dengan jumlah penduduk 25 juta, telah terjadi sekitar 22.200 kasus komunitas dan 909 kematian.
Selandia Baru pada hari Sabtu melaporkan satu kematian seorang pasien dengan Covid-19.
Orang tersebut telah dibawa ke rumah sakit dari karantina karena kondisi yang tidak terkait dan kemudian dinyatakan positif.
Kasus itu belum termasuk dalam total 25 kematian Covid-19 di negara itu.
Melbourne lockdown lagi, Australia Open berlangsung tanpa penonton

Selama lima hari ke depan, turnamen tenis Australia Terbuka atau Australia Open akan tetap dilaksanakan tanpa penonton.
Penyelenggara mengatakan hal tersebut dilakukan setelah negara bagian Victoria kembali melakukan penguncian (lockdown) mulai Sabtu (13/2/2021).
"Sesi Australia Terbuka pada hari ini dan malam ini akan berlanjut seperti yang direncanakan dengan protokol aman Covid-19," kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan, Jumat (12/2/2021).
"Kami memberi tahu pemegang tiket, pemain, dan staf bahwa tidak akan ada penonton di AO (Australia Open) selama lima hari, dimulai hari Sabtu 13 Februari," lanjut penyelenggara.
Seperti diketahui, kota terpadat kedua di Australia tersebut akan memasuki penguncian kembali selama lima hari dan melarang penonton dalam turnamen Grand Slam pertama di tahun 2021 tersebut.
Ini dilakukan pihak berwenang setelah guna menghadang penyebaran virus corona.
Kluster Covid-19 baru yang terkait dengan hotel karantina di Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria, sudah mencapai 13 kasus pada Kamis (11/2/2021) tengah malam.
Baca juga: SINOPSIS Ikatan Cinta Sabtu 13 Februari 2021: Reyna Hilang, Bukti Transfer Bongkar Kelicikan Elsa?
Baca juga: JADWAL Acara TV Sabtu 13 Febaruari 2021, Bisa Temani Kamu di Rumah Aja
Pihak berwenang bergegas untuk menghentikan penyebaran virus corona ini.
Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengumumkan penguncian untuk negara bagian, menyebutnya sebagai "pemutus arus pendek dan tajam".
Pada lockdown kali ini, pemerintah melarang pertemuan publik, lelang rumah, pernikahan, dan pertemuan keagamaan.