Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sarundajang Meninggal

Ini Pesan Terakhir Sinyo Harry Sarundajang Pada Keluarga

Almarhum duta besar Indonesia untuk Filipina Sinyo Harry Sarundajang yang juga mantan Gubernur Sulut meninggalkan legasi

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Arthur Rompis
Suasana di rumah duka Sinyo Harry Sarundajang 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Almarhum duta besar Indonesia untuk Filipina Sinyo Harry Sarundajang yang juga mantan Gubernur Sulut

meninggalkan legasi berupa semangat mengabdi hingga akhir.

"Pesan almarhum kepada kami adalah terus mengabdi. Lanjutkan perjuangannya dalam ladang pengabdian bagi negara," kata Fabian Sarundajang

salah satu anaknya kepada Tribun Manado di rumah duka Kelurahan Winangun Dua, Kecamatan Malalayang, Manado, Sabtu (13/2/2021).

Baca juga: Kenang Mantan Gubernur SHS, Vicky Lumentut: Manado Kehilangan Tokoh Besar

Baca juga: Melayat ke Rumah Duka, Robby Dondokambey: SHS Tokoh Paripurna, Birokrat dan Politikus Andal

Baca juga: Kenang Mantan Gubernur SHS, Mantan Wagub Sulut Djouhari Kansil: Selamat Jalan Kakak

SH Sarundajang dan Karangan bunga di rumah Duka
SH Sarundajang dan Karangan bunga di rumah Duka (Kolase/Tribun Manado/ Ronald Moha)

Ia membeber jenazah Sarundajang akan tiba di Manado Senin depan. 

Rencananya SHS akan dikuburkan di Kawangkoan Minahasa pada Kamis atau Jumat. 

"Jadwalnya masih tentatif," kata dia. (art) 

Baca juga: SHS Berpulang, Tatong Bara Ucapkan Terima Kasih untuk Semua Dedikasi 

Baca juga: Negara Paksa Warga Divaksin, Berikan Denda Jika Menolak, Ada Perpres Baru

Baca juga: Bahaya Makan Mi Instan Mentah, Bisa Keguguran

Seperti diberitakan, Fabian Sarundajang, putra mendiang mantan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang tak kuasa menahan air mata

Saat itu ia membicarakan sosok ayahnya kepada Tribun Manado di rumah duka beralamat Kelurahan Winangun 2, Kecamatan Malalayang, Manado, Sabtu (13/2/2021) pagi.

Fabian terlihat menunduk, bahunya bergetar.

Tampak ia berupaya keras menahan tangis.

Matanya berkaca-kaca. Jeda sedikit kemudian ia melanjutkan dengan kata kata yang bergetar.

"Ia penuh semangat mengabdi. Bahkan dalam keadaan sakit sekalipun tetap mengabdi," katanya.

Fabian Sarundajang (pakai baju putih)
Fabian Sarundajang (pakai baju putih) (Tribun Manado / Ronald Moha)

Fabian menuturkan, sang ayah dalam pandangannya adalah sosok yang total dalam mengabdi.

Sejak ia kecil hingga dewasa kini, sang ayah selalu dilihatnya dalam front pengabdian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved